Chap.20

1.8K 280 42
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Suara ketukan heels itu begitu kontras dengan suasana taman yang damai, terlalu jauh dari aula pesta membuat suasana taman lebih sunyi namun menenangkan.

Jiyeon melangkah tertatih, rasa sakit itu kembali menjalar, ditambah pergelangan kaki kirinya kini semakin perih,

Lukanya semakin terbuka, sepertinya...
Sial, nenek sihir sialan itu!!

Manik rubahnya berpendar, mencari kereta kuda miliknya, cukup sulit melihat banyaknya kereta yang terparkir rapi.
"Hah... Bagaimana aku mencari satu kereta diantara ribuan yang ada?" Oke, Jiyeon dengan segala dramanya.

Terlalu hiperbola, tapi siapa peduli?

"Nona?" Suara yang amat familiar itu menerbitkan senyuman manis di wajah cantik Jiyeon, menoleh kearah Millie yang berjalan tergesa gesa.

"Astaga nona, kenapa anda ada di sini? Udara malam sangat menusuk! Lalu, kenapa anda berjalan seperti itu?" Tanyanya penuh khawatir, Jiyeon tersenyum manis.

"Tak apa bibi, bibi bisakah aku meminta tolong?" Pintanya melas, Millie tersenyum manis,

"Buat apa anda meminta nona? Melayani anda adalah tugas saya." Kata Millie.

"Tolong siapkan, gaun rumah, gaun pergi dan beberapa gaun tidur, soalnya aku akan menginap di kediaman Grey, bibi." Millie menatap bingung, sadar akan kebingungan Millie, Jiyeon tersenyum manis sembari menggenggam tangan Millie lembut.

"Aku sudah izin ke ibu, bibi. Dan ia mengizinkan." Ujarnya tenang, membuat Millie tersenyum lega.

"Baiklah, akan bibi ambilkan." Ujarnya lalu menunduk pamit.

"Bibi..."

Millie kembali menoleh, "Bisakah bibi bawakan benda berharga ibu? Tidak usah yang besar... Yang kecil saja."

Mendengar itu Millie mengangguk pelan, walau sedikit bingung kenapa majikannya itu meminta hal yang tak pernah ia bayangkan.

Melihat punggung Millie yang mulai menghilang, senyuman miring terbit di paras ayu Jiyeon,

Tae hee adalah wanita bangsawan yang suka mengembara dulunya, aku yakin wanita itu memiliki benda benda yang akan berguna bagiku. Tentu saja tak ada yang lebih tahu tentang barang berharga tersebut kecuali dirinya dan pelayan kecilnya, Millie.

Dan Azzula... Persetan dengan apa yanga akan kau lakukan kepada barang ibuku, itu semua hanya sampah, tidak berguna sama sekali untukku.

"Sshh..." Lagi lagi Jiyeon meringis, lukanya kini kembali memberikan rasa sakit. "Astaga, apa sedalam itu?" Gumamnya sembari mendudukkan dirinya di salah satu kursi taman.

"Kaki anda berdarah." Tubuh Jiyeon tersentak ketika sebuah suara bariton menyapa dirinya.

"A- ah iya, ada sedikit kecelakaan tadi." Ujarnya dengan senyuman manis sang topeng andalan.

Perfect QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang