NB!
Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!
font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....
Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast.
Okey...enjoy this story!
Hope u like it!
oOo
Jiyeon memasuki kamarnya, kaki jenjang itu berjalan menghampiri Millie yang tengah mempersiapkan ranjang Jiyeon agar sang majikan dapat tertidur lelap.
"Nona, Anda sudah kembali? Wah, biskuit yang sangat cantik." Ujar Millie ketika melihat biskuit berbentuk mawar itu.
Jiyeon mengangkat sebelah alisnya, melirik kearah piring yang tengah ia pegang.
"Bibi, bisa siapkan sebuah baskom berisikan cuka atau air lemon? Isi dengan cairan yang mengandung asam."Millie sedikit bingung, namun dengan langkah cepat wanita itu langsung melaksanakan perintah Jiyeon.
Gadis itu tersenyum miring, menatap pantulan dirinya didalam cermin lebar itu.
Jarinya terangkat, menunjuk kearah bayangannya sendiri,
"Kau... Sempurna." Ujarnya menatap pantulan dirinya sembari menyeringai lebar.
Srak!
Suara sesuatu dari luar kamarnya membuat seringai tadi menghilang, ekspresi datar dengan cepat menyelimuti wajah cantik itu.
Jiyeon berjalan menuju balkon kamarnya, melihat dari mana suara itu berasal.
Apa itu? Mata mata? Bandit?
Meow...
Seekor kucing kecil bersiap untuk melompat dari satu dahan ke arah balkon kamarnya,
Itu terlalu jauh, Jiyeon tahu betul kucing itu tak akan bisa menggapai balkonnya.
Tanpa aba aba, kucing itu melompat.
Benar prediksi Jiyeon, kucing itu tak bisa menggapai pagar batu balkonnya itu.
Dengan tubuh setengah menghadap kebawah, tangan Jiyeon menggapai makhluk kecil berbulu itu.
"Hah... Kau ini!" Ujar Jiyeon kearah kucing itu.
Dengan hati hati, Jiyeon kembali ke posisi. Jika ia salah langkah, ia dengan mudah terjun bebas dari lantai dua."Aku tahu kau mempunyai sembilan nyawa! Tapi hal seperti tadi itu sangat berbahaya!" Ujar Jiyeon kearah kucing yang hanya menatap tak mengerti kearahnya.
Mendengar pintu terbuka, membuat Jiyeon kembali masuk kedalam kamarnya.
oOo
Plak!
"Ah sakit dasar bodoh!"
"Tidak bisakah kau lebih berhati hati, Lucas! Kita bisa ketahuan!" Ujar Johnny sembari menatap kesal kearah sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Queen
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!] ketika seorang gadis era 21 masuk kedalam novel era pertengahan. Rian, seorang gadis yang berjuang hidup dalam ketidakadilan, apakah setelah mati pun ia harus mendapatkan ketidakadilan? inilah kisah, kisah seorang protagon...