Karena Kai yang menjadi tulang punggung keluarganya, maka Kai dengan terpaksa harus menjadi seorang baby sitter. Tapi bukan merawat anak pada seusia pada umumnya. Melainkan dia harus merawat anak di usia 18 Tahun yang sepantaran dengannya.
Mampukah...
Saat hendak kembali menuju meja makan, Kai tidak sengaja melihat Chanyeol yang sedang terburu-buru mencampurkan sesuatu di susu yang telah ia buat untuk Sehun. Saat melihat Chanyeol yang sudah selesai mencampurkan sebuah bubuk yang entah Kai juga tidak tau itu bubuk apa, Kai kembali melanjutkan langkahnya.
'Perasaanku mengatakan kalo ini bukanlah suatu hal yang baik,' batin Kai sambil meraih susu yang terletak di atas meja tersebut. Tak lupa juga ia beradu pandangan sinis terlebih dahulu dengan Chanyeol.
'Aku gak akan pernah biarin apapun rencanamu berhasil,' batin Kai sambil berlalu pergi ke lantai atas.
Prang!!
Saat baru menginjak satu anak tangga, Kai dengan sengaja menjatuhkan gelas susu tersebut. Hal itu sontak membuat Chanyeol terkejut sekaligus geram karena rencananya gagal karena kecerobohannya Kai.
"Sial!!" desis Chanyeol pelan.
"Ya ampun Kai! Ada apa? Kenapa bisa jatuh?" tanya seorang pelayan yang tadi sempat minta tolong kepada Kai dan menghampirinya.
Chanyeol ikut beranjak dari kursinya dan segera berjalan mendekati Kai. Ada terbesit rasa khawatir sekaligus kesal dalam hatinya saat melihat kejadian tersebut.
"Maafkan aku, Bik. Aku tidak sengaja," ucap Kai sambil mengumpulkan pecahan kaca gelas tersebut.
Dengan sengaja Kai menggesekkan jari telunjuknya di pecahan gelas tersebut hingga mengakibatkan jarinya berdarah.
"Apa kau tidak bisa hati-hati?! Lihatlah susunya jadi terbuang sia-sia!!" bentak Chanyeol yang baru saja datang.
Pelayan yang tadi sempat menghampiri Kai langsung Kai isyarat'kan untuk membantunya membersihkan pecahan gelas tersebut. Pelayan tersebut yang tersadar akan isyarat dari Kai langsung kembali melenggang ke dapur untuk mengambil sapu sekaligus menghindari amukan dari Chanyeol.
"Aiss! maafkan aku Caplang laknat, aku sungguh tidak sengaja. Tiba-tiba saja tadi aku mendadak merasakan pusing, jadi aku tidak sengaja melonggarkan genggaman tanganku pada gelasnya hingga membuatnya jatuh," alibi Kai. "Kau bahkan lebih memperdulikan segelas susu yang terbuang dari pada tanganku," sambung Kai lirih.
"Tanganmu berdarah!!" pekik Chanyeol saat menyadari darah yang menetes dari jari-jari Kai.
"Sebentar." Setelah mengucapkan itu, Chanyeol langsung ikut melenggang pergi.
"Apa yang akan dia lakukan? Apa dia peduli terhadapku?" monolog Kai.
Selang beberapa menit Chanyeol sudah kembali dengan membawa kotak P3K di tangannya. Ia langsung menarik Kai untuk duduk di sofa.
