Karena Kai yang menjadi tulang punggung keluarganya, maka Kai dengan terpaksa harus menjadi seorang baby sitter. Tapi bukan merawat anak pada seusia pada umumnya. Melainkan dia harus merawat anak di usia 18 Tahun yang sepantaran dengannya.
Mampukah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mama lihat kamu dekat sekali dengan Kai. Kamu bahagia sama dia, hmm?" tanya Yoona sembari menatap putra keduanya itu dengan teduh.
Saat ini, ibu dan anak itu sedang berada di taman belakang rumah mereka. Rasanya jarang sekali Yoona bisa mengobrol seperti ini dengan sang anak, bahkan mungkin tidak pernah sama sekali. Kesibukannya dalam menemani sang suami bekerja membuatnya harus melepas kewajibannya untuk mengurus anak-anak.
Ditambah lagi mengingat kondisi Sehun, perasaan bersalah semakin menyeruak di dalam diri Yoona. Ia merasa sangat gagal menjadi sosok ibu sekarang.
"Bahagia kok, Mah. Malah aku sangat bahagia," jawab Sehun antusias.
"Syukurlah, Mama bahagia jika kamu senang." Yoona mengelus lembut kepala anaknya.
"Kai!!" Sehun yang tak sengaja melihat Kai sedang menuju dapur langsung memanggil pemuda tersebut. Yoona ikut menoleh dan mengisyaratkan agar Kai mendekat.
"Ada apa, Hun?" tanya Kai sambil ikut duduk di salah satu kursi samping Yoona.
"Bagaimana keadaan nenek dan adikmu?" Yoona membuka suara.
"Hmm, baik, Nyonya. Cuma adikku Lisa terkadang sering melamun. Mungkin dia masih belum bisa mengikhlaskan kepergian ibu," jawab Kai.
"Kamu sudah pernah datang lagi ke rumahmu?"
Kai menggeleng. "Aku hanya dapat kabar dari Nenek lewat telpon."
"Hari ini kamu boleh pulang, jenguk mereka. Tapi sore nanti harus balik lagi ya, kasian Sehun kalau gak ada kamu," ucap Yoona memberi izin.
Kai tersenyum bahagia. "Makasih, Nyonya. Kalau gitu saya berkemas dulu," ucap Kai yang langsung bangkit dari kursinya. Tentu saja ia merasa senang saat bisa pulang dan menemui keluarganya.
Sehun yang melihat Kai sudah beranjak dari kursinya langsung saja menahan tangan Kai.
"Kai, ikut ...." rengeknya.
"Hun, Kai mau pulang sebentar. Nanti sore juga dia sudah kembali lagi ke sini." Yoona mencoba memberi penjelasan.
"Sehun harus ikut!! Nanti jika Kai di perjalanan pulang ketemu laki-laki lain terus ada yang berani godain dia, Sehun gak suka!"
Yoona tentu saja terhentak kaget mendengar penuturan putranya tersebut, sedangkan Kai hanya bisa tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya.
"Kai bisa jaga diri, Sayang," jawab Yoona.
"Kai itu suka mau jika digodain laki-laki, Mah. Makanya aku mau ikut biar dia gak bisa deket-deket dengan laki-laki lain!" tegas Sehun.
"Kok gitu?" tanya Yoona.
"Kai itu pacar aku, Mama! Jadi aku harus jagain pacar Sehun!!"
Kai hanya bisa menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Malu sekali dirinya saat ini.