Vote 🌠
Comment 💬
Follow 👥
Typo bertebaran!
_______________________________________________________"Hun, liat buku novel aku gak yang kemarin kamu tanya itu?" Kai terus saja mengobrak-abrik lemari kecil serta laci-laci mejanya untuk mencari buku novel romance yang hendak ingin dibacanya. Namun, buku itu tiba-tiba saja menghilang entah kemana.
"Liat kok," jawab Sehun santai dengan wajah polosnya.
"Dimana?" Kai langsung mendekati Sehun yang duduk di ranjangnya.
"Bentar ya." Sehun langsung berlari keluar menuju kamarnya. Sontak saja itu membuat Kai keheranan sendiri.
'Apa dia yang menyembunyikannya?' batin Kai.
Selang beberapa menit Sehun sudah kembali. Dan benar saja dugaan Kai, anak itu dengan gaya santainya mengayun-ayunkan buku novel Kai di tangannya.
"Ini 'kan?"
"Kamu mencurinya dari kamarku?" tanya Kai sambil menatap Sehun tajam.
"Kan udah aku kembaliin, jadi gak nyuri dong Kai," jawab Sehun.
"Kenapa kamu mengambilnya?"
"Untuk Sehun baca."
"Kapan kamu ngambilnya dari kamarku?"
Sehun nampak berpikir mencoba mengingat kapan ia mengambil buku itu. "Udah lama Kai," jawab Sehun jujur.
Kai menghela nafasnya gusar. Berurusan dengan king baby memang selalu bisa membuat darahnya tinggi.
"Ini kenapa kamu garis bawahi kayak gini?" tanya Kai saat melihat tulisan-tulisan di buku itu banyak yang di garis bawah dengan pena merah.
"Ohh iya, sini bentar Kai." Sehun kembali mengambil alih buku itu.
"Ini itu mau aku tanyain sama Kai karena Sehun gak ngerti," ucap Sehun sambil kembali membaca tulisan yang sudah ia garis bawahi tersebut.
"Nah, yang pertama aku mau nanya tentang malam pertama," ucap Sehun.
Kai langsung memejamkan mata tak sanggup untuk berdebat dengan nalurinya yang mengatakan bahwa ia tak perlu menjelaskan pada Sehun. Tapi sayangnya otak Kai terus saja membisikkan kata-kata jahat untuk terus meracuni otak polos Sehun.
'Ya Tuhan, tolong hilangkan hamba untuk sesaat,' batin Kai meringis.
"Malam pertama maksudnya apa Kai? Malam pertama itu kapan?" Sehun kembali menatap Kai yang sudah terbengong di tempat.
"Setiap hari tentu ada malamnya 'kan? Terus nanti malam itu malam ke berapa?" tanya Sehun lagi.
Setelah berdebat dengan hatinya yang terus saja melarang Kai untuk meracuni otak polos Sehun, akhirnya Kai memilih menuruti otaknya saja. Lagian yang di tanya Sehun bukan hal terlalu sulit untuk dijelaskan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby Boy | Hunkai
FanfictionKarena Kai yang menjadi tulang punggung keluarganya, maka Kai dengan terpaksa harus menjadi seorang baby sitter. Tapi bukan merawat anak pada seusia pada umumnya. Melainkan dia harus merawat anak di usia 18 Tahun yang sepantaran dengannya. Mampukah...