24%

774 78 11
                                        

Kai berlari mendekati segerombolan orang-orang yang kini tengah mengelilingi tubuh seorang laki-laki yang sudah berlumuran darah hingga wajahnya sudah tak terlihat dengan jelas lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kai berlari mendekati segerombolan orang-orang yang kini tengah mengelilingi tubuh seorang laki-laki yang sudah berlumuran darah hingga wajahnya sudah tak terlihat dengan jelas lagi.

"KUMOHON BANTU AKU!! CEPAT PANGGIL AMBULANS!!" teriak Kai sambil dengan penuh hati-hati mengangkat kepala Sehun ke atas pahanya.

"Sehun!! Tidak akan terjadi apa-apa. Kita akan segera ke rumah sakit." Air mata Kai kini sudah tumpah membasahi kedua pipinya.

"SIAPA SAJA KUMOHON CEPAT PANGGIL AM––"

"Kai!" Kai menoleh ke belakang saat mendengar suara yang sangat dikenalinya.

Netra Kai terbelalak kaget saat melihat Sehun berdiri tepat di belakangnya. Dengan cepat Kai kembali menoleh pada sosok laki-laki yang berada di pangkuannya.

Dengan penuh hati-hati Kai kembali meletakkan kepala laki-laki tersebut ke aspal kemudian menoleh kembali pada Sehun yang masih berdiri di belakangnya.

"Kai tidak apa-apa?"

Kai masih terdiam. Dia terus memperhatikan Sehun dan laki-laki yang menjadi korban kecelakaan itu secara bergantian.

Tubuh Kai masih bergetar ketakutan, nafas Kai memburu saat tadi mengira bahwa orang yang mengalami kecelakaan itu adalah Sehun.

Sama halnya dengan Sehun. Ia juga bingung melihat Kai yang tadi berteriak histeris sembari memanggil-manggil namanya di tengah segerombolan orang-orang. Karena penasaran akhirnya Sehun memutuskan untuk menghampiri Kai ke dalam keramaian tersebut agar bisa melihat lebih jelas. Dan dia mendapati Kai sedang menangis histeris sambil memangku kepala seseorang yang sudah berlumuran darah.

"Kai, itu bukan aku," ucap Sehun saat menyadari penyebab Kai yang seperti itu.

Disaat suara ambulans yang sudah terdengar, Kai langsung saja pergi dari sana meninggalkan Sehun yang masih kebingungan di tempat.

"Kai!" Sehun langsung saja mengikuti Kai yang perlahan menjauh dari keramaian tersebut.

"Kai!!" Sehun terus saja meneriaki nama temannya itu. Akan tetapi Kai tetap terus berjalan meninggalkannya.

Sehun semakin mempercepat langkahnya hingga ia bisa meraih tangan Kai. Kai memberhentikan langkahnya lalu membalikkan badannya membalas menatap mata Sehun.

"Kai ke––" ucapan Sehun tertahan saat Kai langsung memeluk tubuhnya erat. Lelaki itu kembali menangis dan tubuhnya masih bergetar hebat. Sehun dapat merasakannya.

'Aku pikir aku tidak pernah memiliki ketakutan dalam hidupku, Hun. Namun, aku salah besar. Ternyata aku sangat takut kehilanganmu,' lirih Kai membatin.

Sehun hanya diam lalu tangannya terangkat balas mendekap tubuh Kai. Sehun paham kenapa Kai bisa seperti ini. Dengan melihat Hoodie hitam milik Sehun yang sama dengan korban kecelakaan tadi pasti membuat Kai mengira bahwa yang kecelakaan itu adalah dirinya.

My Big Baby Boy | HunkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang