Karena Kai yang menjadi tulang punggung keluarganya, maka Kai dengan terpaksa harus menjadi seorang baby sitter. Tapi bukan merawat anak pada seusia pada umumnya. Melainkan dia harus merawat anak di usia 18 Tahun yang sepantaran dengannya.
Mampukah...
"Kai?! Kamu di mana?!" Sehun terus saja berteriak memanggil nama Kai yang tidak ia temui di dalam kamar pemuda tersebut.
"Kai!!"
"Iyaa sebentar! Kai lagi mandi!" jawab Kai setengah berteriak dari dalam kamar mandi.
Sehun langsung terkekeh geli mendengar suara Kai yang tiba-tiba terasa lucu di telinganya. Ia langsung melangkah menuju tempat tidur Kai dan duduk di sana.
Sehun meraih ponsel Kai yang terletak di atas nakas. Ia dengan lihai memainkan ponsel tersebut, membuka galeri dan sosial media di ponsel Kai. Sehun tersenyum saat melihat banyak foto-foto mungil dan lucu Kai di ponsel tersebut.
"Sehun, kamu sedang apa?"
Sehun langsung menoleh pada Kai yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Sehun lagi lihat foto-foto Kai," jawab Sehun sambil meletakkan kembali ponsel milik Kai di atas nakas.
"Ada apa ke sini? Kamu butuh sesuatu? Mau minum susu?" tanya Kai yang sudah berjalan mendekati Sehun di atas tempat tidurnya.
Sehun menggeleng. "Sehun mau nanya banyak sama Kai," jawab Sehun. Tak lupa juga dengan ekspresi polosnya yang membuat Kai rasanya ingin mencubit pipi anak tersebut.
"Nanya apa, hmm?" tanya Kai lembut sambil mengelus lembut kepala Sehun.
"Banyak Kai."
"Ya udah, ayo sekarang tanyakan apa yang ingin Sehun tanyakan sama Kai," ujar Kai yang sudah ikut duduk di atas tempat tidur.
'Ini pasti menyangkut insiden kemarin,' batin Kai sambil tersenyum mengingat ekspresi cengo Sehun saat terjadi insiden permasalahan Chanyeol kemarin.
"Yang perempuan kemarin itu pacar Chanyeol hyung ya, Kai?" tanya Sehun sambil menatap Kai.
'Kan bener,' batin Kai kembali.
"Apa kau merasa umurmu lebih tua dari perempuan itu kemarin, Hun?" Kai ikut bertanya.
Sehun menggeleng. "Kayaknya lebih tua dia, Kai," jawab Sehun polos.
"Siapa yang mengajarimu tidak sopan menyebut orang yang lebih tua darimu seperti itu, hmm?" tanya Kai lembut. "Kamu tau harus memanggil orang dengan sebutan apa jika ia lebih tua darimu, bukan?" lanjutnya.
Sehun mengangguk patuh. Kai langsung tersenyum manis sembari kembali mengelus kepala Sehun.
"Kenapa noona itu kemarin marah-marah Kai?" tanya Sehun lagi. Sungguh, rasa penasaran akan hal kemarin membuat ia tak dapat tidur nyenyak.