Part 25

1.2K 132 37
                                    

Bagaimana kita memulai jika dari awal saja kau buatku ragu

-------

Sudah beberapa minggu ini Kyra mendapat asupan energi di setiap paginya membuat suasana hatinya cerah seperti ada matahari yang bersinar di dalam sana. Bibir Kyra tertarik ke atas dengan tangan memegang handphone yang menempel di telinganya.

"Terimakasih dok atas sarannya. Bye,," Kyra mengakhiri panggilannya dengan wajah ceria, senyumannya mengembang sempurna sebelum mendengar suara berdecak seseorang di ambang pintu yang sukses memudarkan senyuman Kyra.

"Ckk,, inget ya Ara, kamu bukan lagi single." Ucap Agam di ambang pintu kamarnya.

Kyra menatap Agam malas lalu berjalan ke arah lemari menyiapkan pakaian untuk Agam.

"Kamu dengar kan Ra?" Tanyanya namun masih di abaikan Kyra.

Agam melangkahkan kakinya menghampiri istri nakalnya lalu memeluknya dari belakang dengan sangat erat.

"Saya gak suka di abaikan." Bisiknya seraya menggigit telinga Kyra.

"Awwwh,, sakit." Keluhnya namun Agam tak melepaskan pelukannya pada Kyra.

"Makanya kalau suami ngomong dengerin." Tangan Agam menyelusup kedalam kaos kebesaran Kyra lalu mengelus perut Kyra yang sedikit membuncit, ini sudah menjadi kebiasaan baru untuk Agam.

"Pak." Kyra menghentikan elusan tangan Agam.

"Sudah berapa kali saya bilang hmm,, saya gak suka kamu dekat dengan lelaki lain Ra." Kini Agam mengendus leher Kyra yang membuat wanita itu risih dan melepaskan rengkuhan Agam.

"Bapak cemburu hah?" Tanyanya dengan wajah sinis.

"Tidak,," Jawab Agam dengan ragu.

"Lalu,,,"

"Mana pakaian saya?" Tanyanya mengabaikan Kyra.

Kyra mendengus lalu mengambil pakaian Agam.

"Nih,,, bilang saja cemburu apa susahnya sih." Ucap Kyra sebelum melenggang pergi meninggalkan Agam yang masih diam membisu memperhatikan Kyra yang melangkah keluar kamar.

"Aah sial kenapa lo jadi lemah gini sih Gam." Gerutunya.

Beberapa menit yang lalu Agam pergi ke kampus meninggalkan Kyra dengan wejangan yang membuat Kyra jengah namun tak ambil pusing karena Kyra selalu mengabaikan perkataan Agam.

Kyra mengambil tas sebelum keluar rumah lalu menguncinya. Semenjak berhenti kuliah Bian membantu Kyra masuk ke perusahaan sang kekasih yah yang pasti Rey tak bisa menolak titah sang pujaan hati dengan senyuman sedikit terpaksa Rey menerima Kyra sebagai sekertaris karena sekertaris yang dulu selalu membuat Bian naik darah bagaimana tidak marah jika sang kekasih selalu di godanya dengan pakaian begitu seksi meski Bian tahu jika Rey takkan berpaling darinya namun ia tak suka melihat wanita yang bersikap seperti jalang di kantor Rey sehingga Bian menyuruh Rey memecatnya di hari Kyra masuk kerja.

Butuh 30menit Kyra sampai di kantor, Kyra masuk ke dalam gedung tinggi dengan senyuman mengembang tak ada yang tahu status Kyra, ia hanya ingin dikanal dengan nama Kyra Maheswari orang biasa tanpa embel-embel Meshach.

"Hai Ky cerah amat tuh muka." Sapa Rey.

"Hai Rey, ah masa sih." Kyra mendadak bersemu merah tangannya meraba pipinya yang nampak panas.

"Ckk,, muka mu merah Ky."

Kyra menunduk malu seperti bukan dirinya. Sejak kapan ia suka dengan pujian.

Terjebak Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang