Hai aku rindu
Apa kau tahu?
Begitu munafiknya hatiku
Meski bibir berkata muak
Namun hati bergemuruh pilu menyebutkan namamu-----
Bulan demi bulan sudah terlewati kini wanita dengan perut buncit itu sedang duduk termenung di teras sesekali tangannya mengelus perutnya.
"Huffft,,,," Lagi-lagi Kyra menghembuskan napas beratnya. Hari-harinya sangat membosankan sudah hampir 8bulan lebih ini Kyra terdampar di pulau sepi. Pemandangan pantai yang indah tak bisa mengalihkan kekacauan di dalam otaknya.
Kyra melirik ke arah pria tampan yang sedang sibuk dengan laptop di pangkuannya, entah bagaimana bisa Bian menyerahkannya pada pria itu.
Lagi-lagi Kyra mendengus kali ini berhasil membuat pria itu mendongak dan menatap Kyra dengan mata bertanya.
"Katakan apa yang ada di otak cantikmu, apa kamu mau melahirkan?" Tanyanya dengan nada ketus.
Kyra tak menghiraukan pertanyaan yang hampir tiap hari pria itu lontarkan dengan kalimat yang sama, Kyra menatap kakinya yang membengkak dan rasa sakit di pinggangnya pun membuatnya tak nyaman untuk berlama-lama duduk dengan susah payah Kyra berdiri mengabaikan pertanyaan pria tampan yang masih menatapnya.
Kyra berjalan masuk kedalam kamar dan merebahkan dirinya di ranjang tangan kanannya mengelus perut buncitnya yang sebentar lagi anaknya akan melihat dunia dan merasakan kekejaman dunia.
Seperti inikah hamil tanpa suami di sampingnya andai saja Agam tak meninggalkan jejak benihnya pasti Kyra bisa hidup bebas seperti yang ia mau, ia bisa lari dan mengejar impiannya kembali tapi lagi-lagi kata andai menghempaskan semuanya, ia benci dengan kehidupannya, sekarang terkurung di tempat asing dengan seorang pria yang menyebalkan membuatnya harus banyak-banyak bersabar namun di sisi lain ia tak bisa menampik rasa bahagianya bisa merasakan mengandung kembali walau tak ia inginkan hamil dalam keadaan seperti ini.
Pikiran Kyra kembali melayang ke masa lalu dimana dirinya berada di kamar Agam dengan keadaan sama-sama tak memakai sehelai benang dan kesialannya berlanjut dengan nikah paksa yang tak bisa ia hindari atau melawan keluarga Meshach, mau lari dari pernikahan konyol pun rasanya sangat sia-sia karena ia tak mempunyai tempat untuk berlindung apalagi kuliahnya pun karena dapat beasiswa dan pemiliknya siapa lagi jika bukan keluarga Meshach. Bukannya ia pasrah namun ia terpaksa menjalani hidupnya, Kyra pikir bercerai dengan Agam adalah hal yang mudah di lakukan namun nyatanya tak hanya hati yang terikat namun raganya pun terikat dengan pria yang tega memperlakukan dirinya seperti seorang jalang.
Dan sekarang hidupnya bertambah rumit dengan kehadiran John, pria tua itu dengan bangga menceritakan kebengisannya menyiksa sang ibu. Ya Tuhan takdir macam apa ini hati Kyra begitu sesak namun ia hanya bisa diam merenungi nasibnya.
Kyra meringis sesaat lalu mengelus perutnya kembali ia tak menyadari jika sedari tadi ada pria duduk di tepi ranjang memperhatikannya.
"Apa yang kamu lakukan?" Kyra terkejut saat kakinya terangkat dan di taruh ke pahanya. Wanita itu segera menarik kakinya namun tatapan tajam serta tangan kekar dengan kuat menahannya.
"Bisa diam tidak?"
"Apa yang kamu lakukan?" Kyra kembali bertanya.
Dan sedetik kemudian Kyra merasakan pijatan di kakinya meski risih namun Kyra hanya diam mencoba menikmati pijatannya.
"Berhentilah jadi wanita menyebalkan, gengsimu terlalu tinggi untuk meminta tolong, aku seperti ini hanya kasihan pada tuyulmu yang sebentar lagi akan menjadi pewaris Meshach itu." Katanya seakan mengejek Kyra yang sedang melototkan matanya wanita itu tak percaya dengan ucapan pria di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Masa Lalu
RomanceBagaimana perasaanmu mengetahui jika selama ini sahabatmu menusukmu dari belakang dan menjebakmu untuk kepentingan sendiri. (Tidak untuk di konsumsi anak-anak.... Inget ye,, sy ingetkan sekali lagi yang di bawah umur jgn coba-coba baca cerita sy)