Seminggu sudah Kyra tidur di apartemennya tanpa seorang Agam terakhir kali suami iblisnya tidur memeluknya dimalam itu dan paginya Agam pergi tanpa pamit padanya, di kampus pun Agam seperti orang asing di mata Kyra meski berpapasan namun tak ada yang memulai bertegur sapa bahkan Agam membuang pandangannya.
"Ayo ke kantin." Ajak Bian, Bian langsung menarik tangan Kyra.
"Kenapa harus tarik-tarik gue sih Bi." Ucap Kyra kesal.
"Di kantin lagi heboh ada pasangan baru katanya cowoknya tampan, gue penasaran kayak apa orangnya." Ujar Bian dengan antusias.
"Kepo amat sih jadi orang."
"Gue gak mau ketampanan gue di kalahkan itu saja sih."
"Alasan bilang saja lo mau nikung." Ucap Kyra dengan nada kesal.
"Ya elah brisik lo Ky."
Sesampainya di kantin ternyata yang di katakan Bian benar suara sorakan dan gaduh memenuhi kantin.
"Kita sekarang sudah resmi pacaran gaess, dan buat kalian semua gue traktir silahkan makan sepuasnya." Ucap seseorang dengan lantang.
Kyra yang masih penasaran pun mendekat ke arah kerumunan dan betapa terkejutnya ternyata di sanalah suaminya sedang menggenggam erat seorang wanita cantik di kampus siapa lagi jika bukan Angel.
Kyra mundur perlahan setelah tahu jika Agam lah orang yang sedang di bicarakan saat Kyra berbalik ternyata Bian dengan sigap memeluk Kyra menatap nyalang ke arah Agam yang sedang menatapnya juga.
"Lo gak papa Ky?" Tanya Bian yang sudah tahu jawabannya apa. Kyra hanya mengangguk menahan sesak di hatinya.
"Antarkan gue pulang Bi." Pintanya dengan lirih. Bian pun merangkul Kyra berjalan keluar.
Tanpa Agam sadari tangannya terkepal melihat Kyra di peluk pria lain. Padahal dirinya lah yang memulai permainan kenapa ia tak rela jika istrinya bersama pria lain. Agam bimbang ia tak tahu apa yang di inginkan hatinya. Ia jelas tak mencintai Kyra bahkan ia sangat membencinya namun di satu sisi ia tak rela Kyra dekat dengan lelaki lain.
Agam melepaskan genggaman tangan Angel lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan kata mengabaikan teriakan Angel.
Agam kembali ke ruangannya duduk termenung berkali-kali menjambak rambutnya.
Mata Agam menyorot ke sebuah foto usang milik Kyra yang diletakan di atas meja dan tanpa di komando otaknya kembali memutar kata-kata yang di lontarkan Kyra di saat ia berpura-pura tertidur di apartemen, ucapan Kyra berhasil membuat Agam geram.
"Kamu sudah berjanji akan selalu bersama ku Ara, bahkan kamu bilang jika ada orang yang mengadopsi siapa pun di antara kita, kita sepakat untuk menolak tapi nyatanya di hari itu kamu lebih memilih orang kaya itu dari pada bersamaku, kamu mengingkari janji-janjimu dan aku benci itu." Lirihnya Agam memejamkan matanya berharap bisa menghilangkan kekesalannya.
Suara dering handphone menggema di ruangan Agam membuatnya terlonjak dan mendengus setelah tahu siapa yang menelepon.
"Segeralah kemari kak sebentar lagi acaranya di mulai." Ucapnya dari seberang sana.
"Iya bawel." Balas Agam dengan malas.
"Ingat ya kak jangan bawa jalang itu kemari, aku gak mau acara pernikahanku gagal gara-gara dia."
Agam mendengus sebelum menjawab "Oke." Setelah itu Agam mematikan panggilan dari Agis.
Di lain tempat Kyra menatap tajam ke arah Bian namun yang ditatap hanya menyengir tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Masa Lalu
RomanceBagaimana perasaanmu mengetahui jika selama ini sahabatmu menusukmu dari belakang dan menjebakmu untuk kepentingan sendiri. (Tidak untuk di konsumsi anak-anak.... Inget ye,, sy ingetkan sekali lagi yang di bawah umur jgn coba-coba baca cerita sy)