Keluarga Meshach terlihat sangat sibuk sedangkan asisten rumah tangga tak kalah sibuk mereka menyiapkan berbagai hidangan untuk makan malam, Kyra hanya melihat dari kejauhan ia tak ingin menampakan dirinya di hadapan anggota keluarga Meshach sudah cukup hati serta raganya merasakan sakit dibuatnya."Nih buat lo, gue gak mau lo terlihat udik dan malu-maluin keluarga gue di acara makan malam nanti." Agis menyerahkan paper bag kepada Kyra dengan kasar lalu pergi begitu saja.
Kyra hanya terbengong melihat tingakah Agis lalu melongok ke dalam paper bag ternyata berisi gaun berwarna merah terang serta alat makeup. Kyra tersenyum sinis kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar.
Tak ambil pusing Kyra segera mengenakan gaun pemberian Agis tadi dan memandang tubuhnya di depan cermin. Kyra tertawa melihat dirinya yang seperti wanita penggoda.
"Kamu bilang tidak ingin aku mempermalukan keluarga mu terus ini apa,,,?" Kyra kembali memandang gaun yang ia kenakan.
"Hahahaha lucu sekali caramu membuat aku seperti wanita hina tapi sebagai sahabat yang baik aku akan mengenakan gaun pemberianmu ini, bersiaplah Meshach." Kyra menyeringai menatap pantulan dirinya di cermin.
Jika berperan protagonis yang baik saja selalu di tindas kenapa ia tak mencoba berperan antagonis. Ya Kyra akan melakukannya apa yang keluarga Meshach tuduhkan pada dirinya.
"Selamat masuk ke dunia baru Kyra, kamu tidak boleh lemah apalagi menyerah, tunjukan jika kamu kuat melawan iblis-iblis seperti keluarga Meshach." Kyra bergumam menyemangati dirinya sendiri lalu mengambil alat makeup Kyra mulai merias dirinya ia tidak ingin Agis kecewa dengan penampilannya jadi Kyra berusaha untuk terlihat cantik.
Waktu makan malam pun telah tiba sedari tadi Kyra tak melihat batang hidung suaminya tapi biarlah Kyra tak peduli dengan iblis tampan itu.
Kyra keluar kamar dan turun tangga dengan langkah pelan karena high heel yang cukup tinggi membuatnya tak leluasa berjalan apalagi dengan gaun yang terlalu terbuka cukup membuat Kyra risih.
Baru pertama kali Kyra berpenampilan seperti ini layaknya jalang yang sedang menggoda para pria tapi mau bagaimana lagi Kyra harus ikut acara makan malam karena perutnya belum di isi sedari siang tadi.
Semua orang tercengang dengan kehadiran Kyra yang tampak seksi dan cantik. Kyra menghampiri kursi kosong di sebelah Agam, ia melirik sebentar lalu mendudukan pantatnya dengan anggun.
Agis yang melihat Kyra tampak berbeda membuatnya geram. Ia membeli baju seksi bertujuan ingin mempermalukan Kyra namun ternyata ia salah, Kyra terlihat sangat menggoda bahkan Gibran melihatnya dengan mata memuja serta mulut menganga.
"Beraninya lo menantang gue, awas saja gue akan beri lo pelajaran." Gumamnya dalam hati, tangannya sudah terkepal kuat menatap tajam Kyra.
Kyra tersenyum sinis pada Agis lalu matanya melirik pria tampan yang berpenampilan sangat elegan di sebelah Agis. Kyra memberikan senyuman termanisnya bahkan Kyra menggigit bibirnya untuk menggoda pria yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan lapar bahkan Kyra mengabaikan tatapan berbeda-beda dari orang-orang yang ada di meja makan.
"Berhenti bersikap konyol." Bisik Agam sedikit menggeram yang sedari tadi memperhatikan Kyra. Kyra menoleh ke arah Agam lalu mengedipkan sebelah matanya.
"Sialan,,,,," Agam menggeram tertahan, Kyra berhasil membuat tubuhnya panas apalagi dengan pakaian yang sangat terbuka dan mencolok begitu sangat pas di tubuh Kyra. Agam yakin semua pria normal akan tergoda pada Kyra.
"Saya lapar pak bisakah saya makan sekarang." Bisik Kyra pada Agam. Agam meremas tangan Kyra yang ada di atas paha wanita itu dengan sangat kuat namun Kyra tak memperdulikan sakit di tangannya karena sekarang isi otaknya hanya makan dan makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Masa Lalu
RomanceBagaimana perasaanmu mengetahui jika selama ini sahabatmu menusukmu dari belakang dan menjebakmu untuk kepentingan sendiri. (Tidak untuk di konsumsi anak-anak.... Inget ye,, sy ingetkan sekali lagi yang di bawah umur jgn coba-coba baca cerita sy)