Part 28

979 126 12
                                    


"Kalian bisa pergi, Kyra butuh istirahat." Ucap Agam di ambang pintu.

Bian menoleh ke arah Agam lalu mendengus kasar.
Rey menepuk pundak Bian dan pria itu pun mengerti lalu berpamitan dengan Kyra.

"Apa yang mereka bicarakan?" Tanya Agam dengan tatapan curiga.

Kyra menutup matanya mengabaikan Agam yang duduk di sebelahnya.

"Sayang,,," Panggil Agam sontak Kyra membuka matanya kembali.

Tangan Agam terulur lalu mengelus perut rata Kyra dengan lembut.
"Ini salah saya seandainya saya tidak meninggalkan kamu sendirian di rumah pasti_____" Agam tak melanjutkan ucapannya, penyesalan kini mendominasi hatinya.

Kyra menyingkirkan tangan Agam lalu tersenyum sinis ke arah Agam.
"Kemarin adik ipar bapak berusaha membunuh anak saya namun gagal dan hari ini adik bapak ingin membunuh saya dan gagal juga tapi dia berhasil membunuh keturunan Meshach_____" Kyra terkekeh, hatinya sakit dengan perkataannya sendiri. Sedangkan Agam menatap Kyra dengan mata tak percaya.

"Jadi Agis yang melakukannya?" Tanya Agam seraya menggeleng tak percaya. Ia yakin Kyra terjatuh atau terpeleset di kamar mandi dan mana mungkin juga Agis tega melakukan itu pada Kyra.

Kyra mengangguk masih dengan tatapan sinis.

"Tidak mungkin, kamu jangan membual Ara." Ucap Agam.

Kyra tertawa sumbang sebelum berkata.
"Terserah bapak mau percaya atau tidak___" Kyra menjeda Ucapnya. "Ceraikan saya pak, sekarang tak ada alasan lagi untuk dipertahankan, bapak bisa menikahi Angel dan saya juga akan mencari kebahagiaan saya sendiri." Ucap Kyra dengan mantap.

Tangan Agam mengepal, rahangnya mengeras menatap tajam Kyra.
"Dan kamu akan bersama Bian hah,,? Saya tidak akan menceraikan mu Ara, kamu hanya milik saya dan saya gak akan biarkan lelaki manapun merebutmu." Ucap Agam dengan menggertakkan giginya.

"Yah lihat saja nanti." Kyra kembali memejamkan matanya namun Agam dengan cepat mencium bibir Kyra penuh amarah.

"Yah lihat saja nanti kamu akan mengandung anak saya kembali." Ucapnya di sela ciumannya. Mata Kyra melotot saat merasakan tangan Agam membuka kancing bajunya.

Yang benar saja ini rumah sakit dan ia baru saja kehilangan janinnya dan sekarang Agam mau memperparah keadaannya. Tidak Kyra tidak akan membiarkan itu terjadi.

Dengan sekuat tenaga Kyra mencakar lengan Agam sampai berdarah dan berhasil mengembalikan kesadaran pria iblis di atasnya.

"Iblis,,," Makinya, Kyra berbalik dengan perlahan memunggungi Agam.

"Terserah katamu setelah kamu pulih dan sehat kembali bersiaplah untuk mengandung anak saya lagi." Bisiknya tepat di telinga membuat Kyra bergidik ngeri.

Ke esokan harinya Bian kembali ke rumah sakit dengan membawa map, bibirnya tersenyum lebar meski Rey tak menyetujui apa yang ada di dalam otaknya ia tak peduli jika harus bertengkar hebat dengan kekasihnya sekarang tujuannya hanya ingin membawa Kyra pergi bersamanya.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu Bian masuk mengabaikan tatapan sengit Agam yang sedang menyuapi Kyra.

"Hai Ky, ini pesanan Lo." Ucapnya santai. Kyra mengambil map yang di sodorkan Bian lalu mengucap terimakasih.

"Gue cabut, aura di sini sangat mencekam bikin gue merinding." Katanya lalu pergi setelah memberi kedipan mata pada Kyra.

Kyra hanya tersenyum melihat tingkah Bian. Sedangkan Agam menatapnya dengan pandangan jengkel.

"Tidak usah senyum-senyum." Sungut Agam.

"Ciiih,, suka-suka saya." Balas Kyra, ia hendak menyimpan map namun tangan Agam dengan cepat menarik dan membacanya.

Terjebak Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang