Part 12

1.1K 132 19
                                    

Malam semakin larut membuat Agam geram karena istri kecilnya belum juga menampakan batang hidungnya. Pria itu mondar mandir tak karuan di ruang tamu dalam keadaan gelap tak ada lampu yang ia nyalakan hatinya mendadak gelisah rasa khawatir berhasil mengacaukan otaknya.

1 jam kemudian suara mobil terdengar dari dalam membuat Agam mengepalkan tangannya kuat-kuat dari jendela terlihat sangat jelas jika Kyra bersama seorang pria.

Ceklek,,,

Suara pintu berhasil membuat Agam bergeming di tempat menyaksikan istri kecilnya mengunci pintu pelan-pelan lalu berjalan masuk dengan langkah mengendap-endap.

Prok prok

Suara tepuk tangan menggema di ruang tamu yang gelap hanya ada cahaya dari luar yang masuk kesela-sela gordeng berhasil mengejutkannya, Kyra sontak menjatuhkan semua paper bag yang di genggamannya ke lantai.

Brukkk

"Setan gundul." Kyra terkejut mendengar tepukan tangan seseorang.

"Bagus jam segini baru pulang, dapet berapa pria hmm,,?" Tanya Agam dengan suara cukup keras.

Kyra berjalan mencari saklar dan lihatlah iblis tampannya ini benar-benar seperti iblis dengan mata merah padam membuat wajah tampannya berubah menyeramkan.

Kyra memungut paper bag yang berserakan di lantai lalu berjalan ke arah kamar mengabaikan Agam yang masih berdiam diri dengan rahang mengeras menatapnya tajam.

"Berhenti disitu Kyra, saya belum selesai bicara!!" Bentaknya.

Kyra menoleh menatap Agam dengan tatapan malas.
"Mau bicara apa lagi pak, saya capek."

"Kenapa baru pulang, ini jam berapa hah,,,?" Agam masih meninggikan suaranya seraya menatap tajam Kyra.

"Bapak kan tahu sendiri banyak pria yang harus saya layani, mau jawaban apa lagi." Ujarnya malas. Kyra ingin merebahkan dirinya sungguh ia sangat lelah sedari siang sampai tengah malam ia berkeliling hanya untuk menghabiskan uang Agam.

Agam berjalan mendekat menghampiri Kyra lalu tangannya mencengkeram dagu Kyra dengan sangat kuat.

"Dasar jalang murahan, saya menyesal sudah berbaik hati untuk menerima mu tapi sekarang jangan harap saya akan luluh karena jalang sepertimu tak bisa diberi hati sedikitpun." Bisiknya tepat di telinga Kyra. Kyra hanya memejamkan mata rasa takut mulai mengikis pertahanannya.

Tanpa basa-basi lagi tangan kasar Agam menarik lengan Kyra berjalan dengan langkah cepat menuju kamarnya. Kyra kembali menjatuhkan paperbagnya ke lantai.

Kyra terseok-seok mengikuti Agam yang tanpa perasaan menyeretnya bak karung tak memperdulikan jeritan kesakitan Kyra.

"Sakit,, lepaskan saya pak,,, bapak mau apa?" Tanya Kyra was-was namun tak ada jawaban dari Agam.

Sesampainya di kamar Agam mengunci pintu, ia menulikan pendengarannya tak peduli dengan rengekan Kyra bahkan dengan kejamnya Agam mendorong kasar tubuh Kyra ke ranjang.

"Berapa pria yang menikmati tubuhmu hah,,?" Tanyanya.

"Apa pedulinya bapak,,!" Kyra bangkit namun dengan cepat Agam menindih tubuh Kyra.

"Oke,, sekarang giliran saya, puaskan saya sekarang." Ucapnya dengan seringaian mesum.

"Tidak, saya tidak mau." Tolak Kyra seraya memukuli dada Agam serta kakinya terus menendang-nendang namun dengan cepat Agam menghimpit kaki Kyra dengan kakinya.

"Ini perintah, puaskan saya jalang." Geramnya tak ingin di bantah.

Kyra menggeleng kuat tangannya mendorong tubuh Agam namun nihil tenaga Agam lebih kuat darinya.
"Saya tidak mau, saya jijik dengan tubuh bapak." Ujar Kyra dengan raut jijik melihat Agam, sontak perkataan Kyra berhasil menyentil hati Agam. Pria tampan itu menggeram rahangnya mengeras dengan mata tajam menatap Kyra.

Terjebak Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang