Jodoh ; Lee Jeno [continue]

01.

—pacar jeno

Disya hari ke sekolah di anter supir karna males nyetir.

Disya turun di depan gerbang lalu berjalan dengan anggun memasuki kawasan sekolah.

Seluruh siswa-siswi yang ada di sana langsung mengalihkan pandangan mereka ke arah Disya.

Cewe itu emang selalu bisa bikin orang terpesona.

Selain karna gaya cool dan paras nya yang cantik. Mereka juga ngeliatin Disya dari atas sampai bawah.

Alasannya adalah, barang-barang yang Disya pakai.

Jadi, barang-barang yang Disya pakai itu jarang banget yang harganya dibawah 10 juta.

Kaya sekarang ini. Cardigan 17 juta, jam tangan 24 juta, sepatu kulit 16 juta, dan tas ransel 26 juta.

Semua orang yang ngeliat Disya pasti langsung tau kalo Disya orang kaya.

"Good morning ka Disya" sapa salah satu adik kelas yang Disya ketahui namanya Yuna.

Disya kenal karna Yuna ini admin akun fanbase dengan nama akun disyafanclub.

Disya tersenyum manis, "Good morning, too"

"Semangat ya ka belajarnya" ucap teman Yuna, Yujin.

"Thank you, kamu juga semangat ya hari ini"

Setelah bertegur sapa dengan Disya, dua orang adik kelas itu langsung memekik tertahan.

"Ka Disya, kita duluan ya"

"Eh, iya silakan"

Lalu dua adik kelas itu pergi duluan. Disya bisa mendengar ucapan mereka yang mengatakan bahwa senyum nya sangat manis.

"DISONG!" Disya membalikan tubuhnya ketika mendengar teriakan yang ia kenal.

"Hai Lia!" sapa nya.

Choi Jisu atau Lia, sahabat Disya dari SMP.

Disya menunggu Lia sampai sahabatnya itu berada di sampingnya.

"Lo tau ga, ada–"

"Heh! pagi-pagi jangan gibah" potong Disya.

"Ini bukan gibah. Tapi info"

"Info apaan?"

"Lee Jeno, tunangan lo. berangkat sama pacarnya hari ini"

,,,

Kring...

Bel istirahat berbunyi.

Semua siswa-siswi langsung berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut mereka.

"Dica, kantin ga lo?" tanya Umji.

Umji ini sahabat Disya juga. Tapi baru sahabatan dari SMA.

"Iya, ayo. Gua mau ketemu jenoy"

"Lia! GC!" Disya meneriakan Lia yang masih mencatat.

"Satu baris lagi, bentar" jawab Lia tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.

"Dah, ayo!"

Setelah sampai di kantin.

Eh, sebenernya ini bukan kantin. Tapi cafetaria.