02.

632 73 1
                                    

Thanks Mamah

Jeno berdiri di depan kelas Disya dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celana bagian depan.

Setiap anak perempuan yang lewat pada curi-curi pandang ke Jeno.

bel pulang udah bunyi 7 menit yang lalu. sesuai sama apa yang di suruh mamahnya, Jeno nungguin Disya di depan kelas.

"Ck! lama banget anjir" gerutu Jeno.

beberapa menit kemudian, pintu kelas Disya terbuka lalu bu Dara keluar dari dalam sana.

Jeno sedikit membungkuk kepada guru biologi itu lalu di balas senyuman oleh bu Dara.

"Jenoy" Disya langsung melingkarkan tangan nya di lengan Jeno begitu keluar dari kelas.

"Ck! Disya" Jeno mencoba melepaskan tangan Disya.

Disya memukul tangan kanan Jeno yang mencoba melepas tangannya, "Ih, tangan gua ga akan bikin lo mati" ucapnya.

"Udah, ayo" Disya langsung menarik Jeno yang terlihat pasrah.

,,,

"Jen" panggil Disya.

"Hm?"

"Jeno"

"Hm!" Jeno mulai ngegas.

"Jen-"

"Apaan si!" tuh kan, ngegas.

Disya tertawa kecil, "Hehe... lucu kalo ngegas" emang sinting deh ini cewe.

"Ck!" Jeno berdecak malas.

"Jenoy..." Disya mencolek-colek pipi jeno.

"Diem. lo mau kita nabrak hah!" gas Jeno. Masalahnya ini Jeno lagi nyetir cuy. Kalo ga fokus yang ada nanti mereka tamat.

drrt... drrt...

handphone Jeno yang berada di saku baju bergetar.

Jeno ingin mengambil handphonenya dengan satu tangan. tapi kurang cepet karna udah di ambil duluan sama Disya.

"HEH!" gas Jeno.

"Sstt... diem deh, nanti nabrak kalo lo yang angkat telfon"

"ya tapi itu siapa Disya. Jangan maen angkat aja" sinis Jeno.

"Mamah lo, gue angkat ya" tanpa mendengar balasan Jeno. Disya langsung menggeser tanda angkat.

Jeno pasrah aja. Lagian kalo dia angkat telfon, 'kan bahaya banget.

"Hallo, mamah"

"Eh, Disya. lagi sama Jeno kan?"

"Iya, ini lagi jalan mau ke rumah aku"

"Oh. Mamah boleh minta tolong ga? tadi mamah sama mamih mu pesen kue. Disya sama Jeno bisa tolong ambil ga?"

"Oh, bisa ko mah Bisa. Nanti Dica bilang Jeno"

"Kue nya di tante Yoona ya, sya"

"Iya mah. siap"

"Okedeh. Makasih ya sayang"

"Iya mamah"

tut.. sambungan terputus.

"Jenoy, sekarang serius"

"Apaan?" tanya Jeno dengan nada datar.

"Kita di suruh ambil kue sama mamah lo. Di tempat kue nya tante Yoona"

"Ck! usah lewat puteranya. Kenapa baru bilang sekarang sih" gerutu Jeno.

"Dih, protes ke mamah lo sana" ujar Disya tak kalah sewot.

Beda di mulut, beda di hati. Di mulut nya emang sewot tapi di dalam hatinya, Disya berterimakasih sama mamah Jeno yang selalu membantu proses PDKT mereka.

🌼

to be continue
29/01/21
©amboyahngg_

Jodoh ; Lee Jeno [continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang