39.

79 6 1
                                    

— Hari ke-16

Sudah lewat 16 hari setelah hari kecelakaan Disya. Dua hari yang lalu, dokter bilang, keadaannya sudah membaik, ia sekarang sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa yang tidak bisa disebut biasa karena papinya, Kris, menempatkannya di kamar VVIP.

Jeno melangkah masuk keruangan Disya sambil menenteng satu kantong plastik di tangan kirinya. Dirinya baru saja kembali dari mengambil makanan yang ia pesan melalui aplikasi online.

Jeno menempatkan dirinya di sofa ujung ruangan, mulai membuka bungkus makanannya lalu mengambil suapan pertama, mengunyah makanan itu sembari membuka handphone, membalas pesan dari teman temannya. Beberapa menit berlalu, Jeno membereskan sisa makannya lalu membuang sampah yang ada.

Jeno yang sedang membuang sampah, menengok ke arah pintu begitu mendengar suara pintu yang terbuka.

“Selamat sore, calon menantu” Kris menyapa.

Jeno menegakkan tubuhnya lalu tersenyum, “Selamat sore”

“Sudah makan?” Kris mendudukkan dirinya di kursi sebelah bangsal putrinya.

Jeno duduk di seberang Kris, bagian kiri, “Sudah, barusan” yang lalu dijawab Kris dengan anggukan.

"Saya kesini sebenarnya ingin bicara sama kamu, boleh?”

“Boleh”

“Tentang kasus Rea dan induknya. kamu tahu sesuatu tentang mereka? seperti om, tante atau bahkan ayah kandung Rea?”

“Saya cuma tau sedikit, pih, dulu dia pernah cerita sama saya. Setau saya, ayahnya sudah lepas tangan tentang dia sejak kecil karena ibunya selingkuh, untuk keberadaan ayahnya sekarang saya kurang tau, pih."

Kris berfikir sejenak 

"Oke kalo gitu, berarti informasi yang sudah ada di tangan saya semuanya valid. Jen, semua kejadian yang menimpa mamih dan Disya itu ulah mereka. Laras mendekati saya untuk menghancurkan keluarga saya lalu mengambil alih perusahaan dan saya sudah punya bukti bukti tentang semua kasus mereka beserta ayah kandungnya Rea. Saya pastikan mereka semua tidak akan bisa lepas dari tuntutan hukum." 

"Jeno, saya minta tolong sama kamu. Selama saya selesaikan ini semua, tolong jaga disya dengan baik, ya?"

Jeno mengangguk mantap, "Pasti om!"

Beberapa hari berikutnya kasus itupun terselesaikan dengan lancar. Laras yang dipenjarakan atas kasus pembunuhan berencana serta penggelapan dana, Rea yang dipenjarakan atas kasus kekerasan, serta ayah kandungnya yang dipenjarakan atas kasus penyalahgunaan kekuasaan.

Jess dan Kris sudah berdamai sekarang, Kris sudah menjelaskan tentang dirinya dan Laras dan Jess pun akhirnya paham tentang semuanya.

...

Saat ini, Jeno berada di ruangan Disya dengan seragam sekolah yang masih lengkap.

"Hey, apa kabar cantik? kamu lagi mimpi apa? seru banget sih sampe ga bangun bangun. Hey, sekarang disini keadaannya udah baik lagi kaya semula, sebentar lagi kamu juga ulang tahun kan? ayo bangun sayangg."

Terakhir, Jeno mengecup punggung tangan gadisnya lalu berdiri, mengeluarkan baju dari tasnya, beralih lagi ke Disya lalu mengelus pucuk kepala Disya dengan lembut, "Aku ganti baju dulu yaa."

"Aku balik sebentar lagi, Jen"

...

udahhh yeyyyy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh ; Lee Jeno [continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang