"katanya ada acara dadakan, jadi aku pulang sendiri deh, aku tadi liat kamu loh di restoran jepang". Ucap orang itu pada yg dimeluknya, meskipun ia merasa sedikit aneh karena tubuh feni aga lebih pendek dan berisi dari biasanya. Namun ia malah nyaman memeluk teman curhatnya itu.
Gracia yg dipelukpun menelan ludahnya, lalu memberanikan diri menatap orang yg memeluknya.
"Sha... Shani" ucap gracia terbata, ia seperti takut padanya
shani menengok, ia membuka matanya dan terkejut saat melihat siapa yg ia peluk.
"gee..?" ucap lirih shani, tp ia tak melepaskan pelukannya, matanya menatap ajah gracia lekat2, ia tak bisa berpikir jernih, 1 sisi ia terkejut melihat tatapan gracia yg ketakutan, namun di sisi lain ia menyadari knp ia merasa nyaman dan ia seperti enggan melepaskan tatapannya dari orang ini. Ia melihat sosok yg sudah lama tak ia lihat, meskipun sebelumnya pernah bertemu, namun begitu terasa jauh, rasanya seperti tak bertemu bertahun2. Seakan mengabaikan tatapan gracia, shani menatap teduh mata gracia, perlahan lengkungan terbentuk dibibirnya.
"misi deee" ucap seseorang yg hendak mengambil sabun di tempat mereka berada. Hal itu sontak membuat kesadaran mereka kembali, shani melepaskan pelukannya dan hanya bisa menggerutu dalam hati, sedangkan gracia bernafas lega.
"emmm kamu mau nyari feni?" tanya gracia, ia hanya jawab dengan anggukan. Mereka pun berjalan masing2, gracia didepan dan shani dibelakangnya. Sesampainya dikasir...
"ben! kok lam..... Shani? Kok kalian bisa bareng?" tanya feni
"tadi dia didalam ben, katanya dia nyariin kamu, trus liat aku, jadi nanya deh" ucap gracia bohong, shani pun tak bersuara, hanya menganggukkan kepala saja.
"ben, kamu gapapa pulangnya sendiri? Soalnya aku mau ada yg diobrolin ama shani" ucap feni.
"ooooh okey deh ben, aku pulang duluan yaaa" ucap gracia
"iya been. Hati hati beeen" ucap feni
"em... Shan, aku duluan" ucap gracia sedikit kaku, namun tak direspon oleh shani, shani melamun sambil memandangi hp nya.
"shan. Itu!"
"eh... Iya ge" ucap shani namun tubuh gracia menjauh dari sana.
Gracia menuju tempat parkir dan menaiki motor kesayangannya, helaan nafas berat keluar dari hidung dan melaju motornya dengan kecepatan sedang. Sesampainya di kosan ia berbaring lalu mengabari celine bahwa ia sudah pulang. Pikirannya sedang dipenuhi dengan kejadian tadi, dimana orang yg paling ia hindari justru tiba2 datang menghampiri, bahkan memeluknya dengan erat, bahkan saat tau ia memeluk orang yg salah pun ia tak melepaskannya, ia tetap memeluknya seakan dunia berhenti. Gracia memejamkan matanya berusaha menenangkan pikirannya...
------------------------------------
"kamu mau beli apa skrng?" tanya gracia
"minyak goreng, daun bawang, bawang merah, tahu dan beberapa bahan makan lainnya" jawab shani
"oooooh, mau masak malam ini?"
"iya, dah lama ga masak, nanti aku jadi ga jago masak lagi".
"oooh masakin buat aku juga ga?" cengir gracia
"iya dong, kamu nanti ke tempat aku dulu ya, temenin aku masak, nanti kita makan bareng"
"azeeek, maaaaciii shaniiii" ucap gracia sambil memeluk kekasihnya
"ge jangan meluk meluk"
"loh kenapa?"
"banyak orang disini"
"lah kamu meluk aku depan banyak orang gapapa, kok aku ga boleh?"