Usaha

1.4K 146 2
                                    

POV Shani

"sayang, ini ada seno, katanya dia mau ngobrol ama kamu"

"bentar mah, shani ganti baju dulu"

Akupun beranjak ke kamar dan mengganti pakaianku dengan piyama, tak lupa ku ambil 2 lembar kertas khusus dengan foto seno disana.

Aku pun menghampiri mereka.

"kita selesai seno" ucapku meletakkan 2 lembar foto dan tak lupa ku letakkan cincin tunanganku diatas foto itu.

Aku tak mempedulikan panggilan mama papa, aku tetap berlanjut kekamar, tak lama kemudian aku mendengar kemarahan papa dan aku menggunakan headset untuk menetralisirnya. Kini aku sedang berkutat dengan tugas kampusku, aku menyegerakan semuanya agar besok bisa menemani gracia di rs.

Aku sedang asik mendengarkan lagu "seandainya" dari vierra sambil mengetik beberapa paragraf, saat orang tua ku masuk kekamar dan memandangiku. Aku pun tersadar saat tepukan tangan mama ada dipundakan. Ah sial, aku lupa mengunci pintunya.

"sayang, maafin mama ya" ucap mama sambil memelukku.

"maafin apa mah?"

"maafin udah maksa kamu menerima orang yg mama paksakan"

"maafin papa juga nak, papa udah 2 kali salah memilihkan pasangan buat kamu"

"oooh, aku gapapa mah, pah" aku tak ingin mama papa terlalu terbebani meskipun aku sendiri merasa sakit saat harus menerima perjodohan itu.

"mulai sekarang, pilihlah orang yg kamu mau, asalkan kamu bahagia. Papa pasti terima"

"mama juga"

Aku pun memeluk mereka semakin erat

***************************************

Keesokan harinya aku datang ke kampus lebij awal untuk mengerjakan semua tugas. Lelah sekali rasanya begadang sampai jam 2 pagi. Dan setelah itu aku langsung meluncur ke rumah sakit tempat gracia dirawat.

"pagi gee.... Gimana kondisi kamu sekarang?" aku menyapanya dengan riang, gracia hanya cengo melihatku. Aku sudah menetapkan diri untuk menerima apapun yg akan dilakukan atau yg dikatakan gracia.

"pagii... Kamu kayaknya riang banget pagi ini"

Aku diam sejenak, tak mungkin aku mengatakan kalau aku bahagia bertemu dengannya, bisa di cap buaya nanti.

"aku abis liat nilai, aku dah dipastiin dapat A, soalnya nilaiku 80 semua"

"oooh, keren ya"

"masih lemes ge?"

"aku dah mendingan. Tadi dokter bilang sore ini aku udah bisa pulang".

"syukurlah, aku anter pulang ya?"

"eh gausah shan, nanti ngerepotin"

"gapapa kali ge, eh mama yona kapan pulang?"

"mama pulang jam 7, dia kan mau buka kedai di kantin"

Aku pun hanya mengangguk paham.

"kamu udah makan ge?"

"belum"

"yaudah sini makan, aku suapin"

Gracia menatapku aneh, aku tak mempedulikannya.

"ni makan dulu"

"masih aga pait shan"

"engga kok, kalau aku yg nyuapin gakan pait"

Akhirny gracia mau menerima suapanku, memang butuh paksaan agar makanan itu dimakan sampai habis. Aku pun memberinya obat, dan memintanya untuk beristirahat.

Hasil Halu AjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang