Shani terbangun dari awalnya terlebih dahulu, hal yg pertama ia lihat adalah wajah damai kekasihnya yg tertidur dengan pulas. Awalnya shani mengusap pipi gracia, kemudian ia menusuk2 pipi gembul gracia dengan telunjuknya.
"gee.. Bangun sayang" ucap shani lembut.
"hmmm gre masih ngantuk mi" ucap gracia mengigau
"gre, sayang, dh pagi, waktunya kuliah" ucap shani.
Gracia terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya saat menyadari itu bukan suara maminya. Ia duduk dan melihat wajah kekasihnya yg dari tadi memperhatikannya.
"pagi sayangku" ucap shani lembut
"hmm. Pa..gii" ucap gracia dengan suara serak.
"aku pulang dulu yaa. Mau siap3 ke kampus" ucap shani sambil beranjak dari kasur menuju pintu keluar. Shani benar2 cuek memakai pakaian gracia yg kekecilan dan celana yg terlalu pedek.
"tu.. Tunggu." ucap gracia sambil meraih tangan shani.
Saat shani berhenti, gracia menuju lemari dan membawa jubah jaketnya untuk dipakai shani. Lalu dengan telaten memakaikan jaket itu agar menutupi tubuh shani hingga lututnya.
Shani hanya tersenyum sambil memperhatikan gracia yg begitu telaten.
"hati2 dijalan2 ya, kalau nyampe... kabarin aku" ucap gracia malu2
"loh kan apartemen aku deket gre, jalan kaki juga nyampe". Ucap shani menggoda.
Gracia berpikir, memang benar kosannya dan apartemen shani memang dekat, blm lagi ini pagi hari, ditambah jalan yg dilalui shani bukanlah jalanan sepi, cukup ramai dengan orang, jadi bisa dipastikan kalau shani akan baik3 saja.
"emm, aku. ... Eemm cuma gamau kamu kenapa2" ucap gracia sambil sedikit menunduk karena pipi nya sudah seperti kepiting rebus.
Shani yg melihat nya sangat gemas pada kekasihnya ini. Kadang kaku, tp perlakuannya manis, seperti wajah manisnya. Itu yg membuat shani semakin jatuh cinta pada gracia. Shani menganguk mengiyakan permintaan gracia. Dan shani pun pulang. Sedangkan gracia harus kerja keras menetralisirkan jantungnya.
Gracia memutuskan untuk mandi dan berangkat menuju kampus.
Hari ini berjalan dengan lancar, gracia dapat menerima pembelajaran dengan baik. Hingga jam pulang kuliah pun tiba. Semua mahasiswa berhamburan keluar kampus, ada yg langsung pulang, ada yg ikut kegiatan UKM, ada juga yg nongkrong atau sekedar nongkrong di kantin, contohnya gracia.
Gracia yg duduk di tepian kantin sendiri, menunggu pesanan favoritnya yg selalu ia beli untuk makan siang. Ia memang bukan orang yg suka berkumpul ramai2, ia lebih suka sendiri tanpa perlu menunggu siapapun, tapi ia akan menerima siapa saja yg mau duduk disebelahnya.
"makanan nya dah siap sayaang"
"iya mamah yona , makasiiiih" uca gracia senang
Pesanan gracia pun datang. Ini adalah adalah nasi masut, nasi campur mie goreng matang yg digoreng menjadi satu dengan sedikit bumbu rahasia ala mamah yona. Mamah yona memang dekat dengan gracia sejak awal kuliah, mamah yona juga satu2 nya yg tau perasaannya pada shani, ia selalu progresnya dari awal dekat dengan shani sampai saat gracia menjauh untuk melupakan perasaannya.
"Makan yg banyak ya syg. belajar, berfikir, dan galau pun butuh tenaga" goda mamah yona.
"hehehe udah ga galau mah, udah jadian".
"udah jadian? Cieeeeee gege dah gedeeee"
"hehehe iya ni mah".
"yaudah mamah duluan yaa. Mau anter pesanan yg lain". Mamah yona pun berlalu.
Sudah 1 jam gracia memakan makanan mamah yona, gracia cukup lambat dalam makan, tapi ini adalah piring kedua. Jadi selain lambat, porsi makan gracia pun banyak.
Tiba tiba seseorang menghampiri dan duduk di depan gracia.
"gracia kamu kok ga nungguin aku".
"kamu lama" jawab gracia
"iya tapi kan bisa nunggu, kan aku pengen makan bareng".
"Aku keburu lapar, nin" sekali lagi jawab gracia.
Ya, itu adalah anin, teman sekelas gracia, mereka cukup akrab dan anin sering minta ditemani makan oleh gracia saat pulang kuliah.
Tiba tiba datang seseorang datang dan menggandeng tangan gracia.
"aku juga laper, boleh minta suapin?"
Duh maaf yaaa tadi ada kesalahan, jadi aku hapus. Trus pas upload ulang malah ilang. Jadinya nulis ulang. Hadeuuuh. Maaf yaaa.
Btw makasih yg udah baca vote dan komen.
Moga bisa menghibur kalian.