Gracia kini sedang duduk didepan ruang icu, ruangan dimana celine terbaring lemas, setelah ia membereskan semua administrasi tanpa memikirkan apapun. Ia masih senantiasa duduk menunggu dalam diam, sebelumnya mama celine sudah masuk kedalam ruang icu sambil tak hentinya terisak. Gracia menunduk dalam memikirkan semua kebingungan dalam dirinya, apa yg sebenarnya terjadi pada celine, padahal semua baik2 saja, knp celine tak pernah menceritakan apa2 padanya?
Pintu ruang icu terbuka, dokter keluar dari ruangan itu, gracia langsung menghampirinya.
"dokter... Bagaimana keadaan celine?"
"dia mengalami penurunan kesadaran, kami akan konsultasi dengan dokter saraf untuk memastikan penyebabnya, sekarang pasien mendapat perawatan intensif terlebih dahulu".
"boleh saya masuk dokter?"
"tidak bisa nak"
"saya ingin liat kondisi dia dokter" ucap gracia memohon."iya, tapi didalam sudah ada ibunya, diruangan sini hanya diperbolehkan 1 orang saja yg menengok, dan jam besuk sudah mau habis, mungkin adik bisa melihat pasien besok".
"tapi dok..." baru saja gracia hendak protes ia bisa melihat mama celine yg terlihat begitu khawatir dan didekat pintu terdapat daftar aturan dan jadwal besuk pasien. Gracia menarik nafas panjang dan mengangguk.
"saya mengerti perasaan kamu yg sabar ya nak, kita berdoa untuk kesembuhannya. Dia akan sadar kalau kondisinya membaik, saya permisi ya"
"baik dokter, terima kasih".
Gracia hanya bisa melihat celine yg sedang di elus oleh mamahnya melalui jendela pintu ICU, setelah itu ia pun kembali duduk di kursi, ia menunggu, tanpa bisa melakukan apapun.
Mama celine keluar dengan mata sembab, wajah sendu dan tubuh yg berjalan gontai tak bertenaga.
"mama sini, duduk dulu" gracia menuntun mama celine untuk duduk, ia tau betapa sedihnya mama celine, meskipun ia juga merasakan itu.
"ma..."
"bentar ya nak gre, nanti mama cerita semuanya". Ucap mama celine. Sepertinya mama celine tau apa yg gracia pikirkan, pastinya banyak tanya dalam benak gracia.
"nak gre pulang dulu aja, kamu harus istirahat" ucap mama celine, mama celine terlihat berusaha menguatkan diri sendiri, menahan sedih dan tangis yg hendak tumpah.
"engga mah, mama aja yg pulang, mama istirahat dan berdoa semoga celine cepet sembuh, biar celine gracia yang jaga sekarang, mama juga pasti perlu membawa baju ganti untuk celine, jadi biarkan gre yg jagain celine". Ucap gracia.
Mama celine berfikir sejenak sebelum meng iya kan ucapan gracia, namun sebelum pulang, mama celine memeluk erat gracia. "makasih ya nak.... Kamu udah sayang banget sama celine" ucap mama celine yg mulai terisak.
"iya mah, tentu, gre sayang banget ama celine".
"mama pamit dulu ya kabarin maam kalau ada apa apa".
"iya mah, nanti bakal gre kabari". Mama celine pun pamit dari hadapan gracia, kini gracia sendiri yg duduk di depan ruang ICU.
Selama menunggu, gracia menghabiskan waktu dengan melihat keadaan celine dari jendela, ia bisa melihat beberapa alat medis terpasang di tubuh celine, dan perawat yg bolak balik mencatat perkembangan kondisi celine. Selain itu gracia hanya memainkan hp nya, pergi ke toilet, dan kembali duduk di depan ICU.
Gracia yg pada dasarnya tidak suka tidur malam, jam 11 malam ini ia merasakan kantuk. Gracia melihat kondisi disana yg cukup sepi, ditambah baterai hp nya yg tinggal 12% membuatnya makin tak tahu apa yg harus dilakukan selain tidur. Maka gracia berusaha menyamankan diri di kursi rumah sakit itu, awalnya terasa dingin, keras dan tidak se hening kamarnya, namun akhirnya ia bisa tertidur juga.