Kini keduanya sedang berkendara menuju rumah gracia, shani bersandar nyaman pada tubuh didepannya dan menempelkan dagunya di bahu kanan orang didepannya, tangannya melingkar manja di perut gracia.
"ge... Kamu beneran mau kuliah di bandung?"
"iya ci, aku serius mau kuliah disana"
"trus kita LDR dong kalau gt?"
"hehehe iyaaa maaf, aku gamau ngerubah rencana aku dan cita2 aku"
"yaudah kalau gitu, tp aku boleh kan main ke bandung?"
"ya boleh lah, masa ga boleh? Bandung kan bukan punya aku"
"oh berarti kalau bandung punya kamu aku ga dibolehin gitu?"
"iya lah jelas"
"kok gitu sih ge?"
"iya biar kamu ga cape ci.... Bulak balik bandung jakarta tu cape tau".
"tapi aku maunya ama kamu geee"
"tp kamu kan maunya kerja disini ciii"
"tp aku gamau LDR ge"
"knp gamau?"
"kalau aku kangen gimana?"
"chat aja lah"
"ga bisa denger suara"
"telepon"
"ga bisa liat muka kamu"
"videocall"
"ga bisa meluk"
"kan bisa peluk jarak jauh"
"gamau, mau meluk kamu beneran"
"astagreee udah gede manjanya lebih2 dari bocil ya kamu ci".
"biarin orang aku manjanya ama kamu doang"
"iya tapi tetep ga cocok"
Shani pun cemberut dan gracia hanya tertawa melihatnya.
*************************************
Mereka kembali ke tempat kost masing masing namun shani kembali menjemput gracia karena akan membawa nya ke satu tempat.
"kita mau kemana sih ci?"
"kamu ikut aja" ucapnya singkat
"tumben banget jutek balesnya" ucap gracia dalam hati.
Mereka pun sampai di sebuah restoran, dan shani membawa gracia menuju dua orang yg sedang duduk menunggu shani.
"gee..... Kenalin, ini mama papa aku".
Seketika gracia langsung mematung dan mulai kikuk.
"eumm... Sore om, tante" dan direspon oleh keduanya dengan senyuman.
"silahkan duduk nak" ucap mama shani.
Kini 4 orang itu duduk, gracia duduk di samping shani, terlihat begitu gugup didepan orang tua shani. Bagaimana tidak, gracia blm pernah menemui mereka, belum pernah diceritakan oleh shani.
"mah, pah, ini gracia, pasangan hidup yg shani inginkan".
Gracia langsung menoleh cepat kearah shani, ia terkejut dengan apa yg shani ucapkan, dan setelahnya lebih mengejutkan lagi.....
"shani mau menikahi gracia".
Kedua orang tua shani terdiam, belum merespon apapun selain menunduk, begitu pula dengan shani, namun shani tidak menunduk, ia mentatap lekat kedua orang tuanya, dan gracia yg menatapnya bisa melihat keseriusan di mata shani.