POV Shani
Gracia menuju parkiran, ia memakai helmnya dan berangkat pulang menuju kosan, shani mengikutinya dari belakang. Awalnya semua berjalan lancar sampai tiba2 gracia memacu motornya semakin cepat, dan shani mulai mengejarnya. Shani hampir ketinggalan, namun tiba2 ada sebuah mobil yg mengerem mendadak didepan gracia, alhasil dengan kecepatan cukup tinggi gracia membanting motornya kearah kiri dan menabrak trotoar.
BRAKKKKK
Tubuh gracia terguling bebrapa kali.
Geeeeee!!!
shani segera menepikan mobilnya dan memasukkan gracia ke mobilnya dibantu warga sekitar, ia membawa gracia ke rumah sakit terdekat dan langsung dibawa oleh perawat IGD
untung ia terjatuh di tanah berumput tebal, ia juga memakai helm sehingga tak bnyak luka lecet ditubuhnya. Namun gracia kehilangan kesadaran karena tubuhnya terbanting cukup keras ke tanah.
Gracia langsung dipindahkan ke ruang rawat inap setelah shani selesai dengan Urusan administrasi.
Memang dokter mengatakan bahwa gracia tak mengalami cedera berat, namun ia masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
*******************
Keesokan harinya shani terbangun karena sebuah usapan pelan di kepalanya. Ia bangkit dan melihat tangan siapa itu. Ternyata adalah tangan gracia yg sudah sadar.
"geeeeee" shani memeluk gracia tanpa sadar
"awh auh awh" gracia meringis kesakitan dan shani langsung sadar dan melepaskan pelukannga.
"ge maaf"
"kok aku ada disini?" tanya gracia.
"kamu jatuh dari motor ge, kamu menghindari mobil yg ngerem mendadak trus nabrak trotoar".
"kok kamu tau?"
"aku... Aku ngikutin kamu ge". Ucap shani tak enak.
"haaah.... Makasih ya dah nolongin aku, tp kayaknya lebih baik kamu gausah nolong aku, biarin aku ketemu mami papi dan celine". Ucapnya.
"gaboleh ngomong gitu ge.. Kamu masih harus tetep hidup bila takdir kamu emang kaya gitu" ucap shani
"buat apa shan? Aku dah gapunya siapa2 lg, mami papi dah pergi, celine jg pergi, semua yg aku cintai udah pergi"
"aku disini ge... Aku disini buat kamu" ucap shani.
".... Aku udah ga cinta sama kamu shan, saat aku mencintaimu hati kamu ntah milik siapa, kamu juga ga ada saat aku terpuruk. Dan perasaanku sudah hilang saat aku jatuh cinta pada celine"
Di tusuk pedang dari depan, perasaan sakit kini shani rasakan setelah ucapan gracia itu. Ingin rasanya ia menangis untuk meminta maaf padanya. Namun tak mungkin ia lakukan sekarang. Ia mencoba mengontrol dirinya.
"kalau gitu, izinkan aku membuatmu cinta kepadaku lagi".
"aku.... Ga yakin aku bisa shan".
"kalau gitu izinkan aku tetap berada di hidup kmu, izinin aku jadi temen kamu dan izinkan aku selalu sama kamu. Aku gakan biarin kmu sendirian lagi" ucap shani memohon.
Gracia hendak menolak, namun gracia tak sengaja menatap mata shani, entah ia merasa kali ini shani benar2 tulus. Sehingga tanpa sadar ia mengucapkan kata yg membuat shani bahagia.
"iya"
Shani pun bersyukur gracia mengizinkannya. Kini ia takkan menyia2kan kesempatan itu.
"kamu mau tidur ge?" tanya nya yg melihat gracia terpejam.