Truth

1.8K 189 13
                                    

1 hari setelah mami ve dikebumikan, gracia tidur di kamar mami nya, segelintir memory indah antara dia dan keluarganya terus berputar di pikirannya. Membuat air matanya kembali meleleh.

Tok tok tok

Pintu pun terbuka, mba memberi kan sebuah sebuah amplop pada gracia. Lalu kembali keluar. Didalam amplop itu terdapat sepucuk surat dengan tanda tangan mami ve dibawahnya.

"hai sayang nya mami, kalau kamu baca surat ini berarti mama udah nyusul papi kamu di surga. Mami sayang banget sama kamu, mami ingin sekali nemenin kamu wisuda, mami pengen denger kamu lulus keterima kerja, mami juga pengen banget denger ocehan kamu karena kesel ama atasan, dan masih banyak lagi yg mami pengen lakuin bareng kamu, termasuk saat  nanti kamu menikah, punya anak, pasti cucu mami, mami manjain. Lebih dari kamu hehe.
Nak, mami minta maaf kalau mami nyusul papi duluan, sebetulnya mami kena yg katanya kanker darah, kemungkinan sembuhnya sangat kecil, bahkan hampir tidak ada. Maaf ya mami rahasiain ini dari kamu, nanti kamu ga fokus kuliahnya, mami pengen kamu kuliah dengan serius, biar jadi orang sukses. Mami minta maaf ya karena cuma bisa nemenin kamu sampai sini. Setelah ini, rumah dan segala isinya punya kamu, buat kamu nanti bersama keluarga kamu. Mami nitip jaga mereka baik-baik, sayangi mereka setulus hatimu. Mami bakal terus liat kamu dari sini dan mami bakal selalu bilang sama papi, kali aja papi mau titip salam ke kamu, nanti mama sampaikan sama kamu.
Mami sayang banget sama kamu. Semoga kamu bahagia selalu ya sayang.

Veranda



Gracia kembali menangis, begitu lirih dan sendu, maminya menyembunyikan semuanya selama ini, membiarkan dirinya menahan rasa sakit demi dirinya, maminya ingin gracia fokus pada kuliahnya. Kamar itu satu satunya saksi dimana gracia menangis sepanjang malam. Sampai airmatapun enggan keluar lagi karena sudah habis.

Keesokan harinya gracia kembali menuju kosnya dan membereskan beberapa barang dan beristirahat.

Hari baru dimulai, namun sebetulnya bagi gracia sama saja, sama sama kuliah seperti biasa, sama sama digoda oleh anin michelle dan mahasiswa lain, dan sama sama sulit menghubungi shani.

Sempat ia melihat shani melangkah cepat menuju area parkir, ia rasa shani masih dikejar tugas yg menumpuk, lebih baik ia mencoba untuk mendukungnya dengan cara yg berbeda.

Gracia dengan motor kesayangannya baru saja keluar dari mall dimana minuman favorit shani berada. Ia membawa 1 cup minuman dengan harapan bisa menyemangati shani.

Sampai di parkiran apartemen shani yang berada dibelakang, gracia membuka helm nya dan bersiap menuju unit shani, letak parkiran yg berada dibelakang memaksa gracia untuk berjalan memutar menuju pintu utama apartemen. Baru saja ia melihat pintu utama, disana ada shani dengan seseorang yg pernah gracia lihat dulu. Mereka terlihat gembira, tertawa bersama, lalu laki2 itu menyerahkan sekotak makanan pada shani. Setelah diterima, laki2 tersembut mencium kening shani, berpamitan dan masuk kedalam mobilnya.

Mobilnya pun berlalu pergi, shani hendak berbalik kembali ke dalam apartemen, dia melihat gracia yg menatap mobil yg baru saja berlalu, lalu gracia kembali melihat kearah shani yg menatapnya dengan wajah terkejut.

Ingin rasanya mempertanyakan semuanya pada shani, namun kakinya malah melangkah menuju parkiran. Baru beberapa langkah tangan gracia sudah ditahan oleh shani yg menyusulnya dengan tergesa, bahkan sebelumnya gracia sempat mendengar suara makanan yg tadi shani bawa terjatuh ke lantai.

"gre.... Aku.. Bisa jelasin". Ucap shani dengan terengah. Gracia berbalik dan menatap shani.

"coba jelasin ama aku"

"dia bilang mau membawa makanan, trus dia datang membawa makanan, aku ga enak buat nolak, jadi aku terima makanannya".

"cuma itu?"

Shani mengangguk ragu dan berusaha meyakinkan dirinya bahwa memang seperti itu.

"sejak kapan kalian berhubungan kembali?"

"berhubungan, aku ga..."

"kalian tertawa sama2...... Shan, jawab, gimana rasanya kalau aku dicium orang lain? Didepan mata kamu" tatapan gracia menajam, terlihat amarah mulai mendominasi dirinya. Shani tampak terkejut dan tak berani menatap gracia.

"aku liat semuanya shan, lebih baik kamu jujur, daripada kamu bohong dan aku tau kebohongan kamu" ujar gracia dengan nada meninggi.

"aa... Aku...."

"aa... Aku...."

"shan!"

"dari bulan lalu" ucap shani pasrah.

"jadi kamu waktu itu kamu dapat telepon dari dia?"

"hah? Engga ge, ii...tuuu beneran dari papa... Papa minta aku kembali sama dia, papa gamau kami putus...." shani berhenti sejenak

"lanjutkan..." ucap gracia tegas

"setelah pulang dari kampung halamanmu, dia sering ke apartemen untuk membawakan makanan atau mengajakku makan malam. Bahkan beberapa kali aku makan malam bersama keluarganya. Dan akhir2 ini, aku, dia dan keluarganya sering pergi ketempat wisata bersama." shani pun kembali terdiam.

"kapan terakhir kalian jalan2?" tanya gracia tegas.

"2 hari lalu" jawab shani dengan lirih kepalanya menunduk.

Gracia mendesis dan memejamkan matanya kuat2, itu adalah hari dimana mami ve meninggal dan ia menghubungi shani berkali2, namun tak ada jawaban. Graciapun akhirnya paham mengapa shani membiarkan keningnya dikecup laki2 itu, karena banyak hal yg telah mereka lalui bersama keluarganya.

Rasanya ingin sekali gracia mengungkapkan seluruh rasa kesal dan sedih dalam dirinya saat ini. Namun sesuatu tersirat dalam pikirannya

"sesayang apapun kamu, kamu harus siap kalau memang dia harus pergi, kamu harus siap kehilangan dia, kamu harus ikhlas melepas dia, karena siapa tau itu yg terbaik buat dia"

Ucapan mami ve menyadarkannya. Gracia pun mendekat kearah shani. Meraih tangannya dan memberikan minuman tadi untuk shani.

"mulai sekarang, kamu gausah sembunyi2 lagi, ikutin kata papa kamu, biar aku yg pergi. semoga kamu bahagia ama dia"

"gee...."

"Skrng kamu masuk, dah sore, nanti kamu masuk angin" ucap gracia sambil membalik badan shani dan mendorongnya sampai memasuki apartemen. Dan setelah shani masuk gracia langsung lari menuju motornya dan pergi dari apartemen itu.

Gracia menutup wajahnya dengan masker dan helm, menutupi airmatanya yg mengalir sepanjang perjalanan.





Yg sabar ya gre.....

Makin ga jelas aja ni cerita.

Tp makasih buat yg masih suka baca. Masih suka vote, dan komen.

Semoga kalian terhibur. See you at next part

Hasil Halu AjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang