Last Hug

1.9K 170 4
                                    

Setelah pulang dari gracia, intensitas pertemuan gracia dan shani semakin berkurang, biasanya seminggu 3 kali atau bahkan setiap hari, kini hanya seminggu sekali itu pun kalau sempat, belum lagi pertemuan mereka tidak lama, pertemuan mereka bahkan tidak sampai 15 menit dan shani memilih untuk pamit agar bisa menyelesaikan tugas, belum lagi shani sulit dihubungi, biasanya harus larut malam bila ingin menghubunginya itupun hanya dibalas sekali. 2 bulan menjalani hal ini membuat gracia tak nyaman. Rasa rindunya sudah menyeruak dalam dirinya.

Siang ini, di kantin.....

"gre, kok melamun terus sih?" tanya anin sambil memakan makanannya

"iya, dah seminggu lo ngelamun terus" timpal michelle ikut duduk disamping anin

Gracia tak menjawab, ia masih fokus pada pikirannya, sampai tiba2 hp nya berdering. Ia berharap yg meneleponnya adalah shani, namun yg meneleponnya adalah mba yg membantu ibunya dirumah.

"iya mba.. Ada apa?"

Mba: ...........

Gracia pun menegang

"iya mba aku kesana" telepon dimatikan dan gracia beranjak

"eh gre mau kemana?"

"mama ku......" hanya itu yg gracia katakan sebelum berlari kencang menuju kosannya, berganti pakaian, memakai helm dan menaiki motornya menuju rumah dengan cepat. Tak peduli kapan ia sampai dirumah, ia harus segera pulang karena ibunya demam tinggi.

2 jam kemudian gracia sudah sampai dirumah dan melihat kondisi ibunya.

"mba, mama dari kapan begini?"

"Dari kemarin pas ibu pulang dari kebun mba"

"knp baru bilang sekarang!?" ucap gracia kesal

"mba ayo kita ke rs"

Gracia menyiapkan mobil dan membawa ibunya ke rumah sakit terdekat, sesampainya di rs, mami ve dibawa ke igd untuk penanganan pertama.

"mami ngapain ke kebun?"

"ibu ke kebun pengen jalan2 katanya nak gre. Mba udah tahan2, ibu kan nda boleh jalan jauh apa lg sampe kelelahan sakit, tp ibu nya tetep pengen pergi".

"yaudah mba gapapa, maaf tadi sempet ngebentak mba"

"iya nak gre, gapapa, mba juga salah kok. Harusnya mba lebih cepet hubungi nak gre".

"iya mba gapapa, kita berdoa semoga mami cepet sembuh" ucap gracia

"aamiin"

Setelah dibawa keluar dari igd, mami ve dibawa menuju ruang rawat inap, semua administrasi sudah gracia urus, tinggal menunggu kesembuhan mami ve.

Kini gracia menemani ibunya di ruang rawat inap vvip, ia senantiasa memandangi dan menggenggam erat tangan manusia paling tulus didunia ini. Ia hanya sendiri, mba sudah dijemput oleh anaknya, gracia yg menyuruhnya pulang.

"miiih, cepet sembuh yaaa". Ucap. Gracia lirih. Akhirnya gracia tertidur.

Pagi harinya gracia merasakan seseorang mengusap2 kepalanya dengan lembut, gracia pun merasa sangat nyaman, ingin rasanya ia tidur kembali, namun ia harus bangun karena harus melihat kondisi ibunya. Ia membuka matanya dan melihat mami ve sedang tersenyum padanya.

"mamiiiiiih" ucap gracia sambil memeluk maminya.

"hai sayang"

"mami kenapa ke kebun? Pasti digigit nyamuk lagi ya?" ucap gracia khawatir.

"hehe mami kekebun karena kangen papi kamu sayang, dulu kan kita sering main ke kebun".

"iya tapi ga skrng juga, mami tau kan skrng cuacanya, bikin banyak nyamuk"

"hehehe gapapa kok, kmu tenang aja yaaa, kok kamu sendiri?"

"iya mih, mba udah aku suruh pulang, biar mami ama aku aja."

"okeeey, oya, shani mana?"

Wajah gracia langsung murung, tatapannya sendu. "gatau mi"

Mami ve tersenyum tipis "mau cerita ama mami?"

"dia sibuk mi, ketemu bentar doang, jarang2, tlpn jarang diangkat, chat jarang di bales, ketemu juga pasti bentar karena dia buru2, katanya banyak tugas".

"kamu nyamperin ke tempat dia ga?" gracia menggeleng.

"kamu samperin dia ya nanti, bawain makanan biar main semangat ngerjain tugas nya, kasih dia dukungan". Gracia menggangguk.

"iya mi, mami kok pucet banget?"

"hehehe gapapa kok nak".

Gracia kembali memeluk mami ve.

"kamu sayang ga sama shani?" gracia mengangguk. "mami nitip, kalau kamu sayang sama seseorang, kamu harus perjuangin dia, kamu harus gigih, kamu jg harus jagain dia, dan setulus mungkin pada dia, kaya papi kamu dulu, makanya mami sayang banget ama papi kamu. Tapi sesayang apapun kamu, kamu harus siap kalau memang dia harus pergi, kamu harus siap kehilangan dia, kamu harus ikhlas melepas dia, karena siapa tau itu yg terbaik buat dia. Kaya mami ngerelain papi pergi". Ujar mami menasehati. Awalnya gracia terdiam, namun akhirnya gracia mengangguk.

"kamu naik sini, mami kangen ama kamu" tanpa babibu graciapun naik ke atas tempat tidur dan memeluk erat maminya.

"uuuuh anak mami kok manja bgt sih, dah gede loh... Dah punya pacar lagi, malu lo ama pacarnya" goda mami ve

"hmmmm, biarin, manja2 jg aku sayang banget ama mami" ujar gracia cemberut

"uwuwuwuw gemes banget sih anak mamiii. Kamu emang kembaran mami ya, chubby nya mirip, matanya mirip, yg beda tu cuma gingsulnya doang, gingsulnya dari papi kamu".

"hehehee sayaaang bgt sama mami"

"mami jg sayang banget sama kamu, mami pengen bobo ama kamu" kini mami nya yg manja.

gracia pun membenarkan posisinya agar lebih nyaman tidur bersama maminya. Mami ve memandangi anaknya, menatapnya penuh sayang sambil mengusap lembut kepalanya. 

"mami sayang bgt ama kamu nak, maaf mami ga bisa nemenin kamu" batin mami ve



Gracia terbangun dari tidur nyamannya.

"miiiiih.....". Mami ve tak menjawab.

Gracia berusaha membangunkan maminya.

"miiiiiiih...." gracia menggoyangkan badan mami ve. Namun mami ve tak merespon. Tangannya terjatuh begitu saja gracia menjadi panik.

"maaamiiiiiih!?"

Gracia segera mencari dokter dan perawat.

"Dooook........ Susteeeeeeer........"

Perawat dan dokter datang, dan salah satu perawat meminta gracia untuk menunggu diluar.

"gaaaa susteeeer..... Aku mau liat mamiiii"

"mba tolong tunggu diluar yaaa" ujar suster membawa gracia keluar ruang rawat inap. Dari luar gracia mencoba menghubungi shani, ia ketakutan, ia belum siap kehilangan maminya. Sudah 5 panggilan tak kunjung dijawab shani, panggilan pun terus dilakukan sambil melihat dokter dan suster terus melakukan tindakan.

"shaaan kamu dimana....." ujar gracia dalam hati.

Gracia mencoba kembali menghubung shani. Sampai akhirnya ia melihat tubuh mama ve ditutupi selimut oleh tenaga medis. Matanya membulat, langsung ia berlari menuju maminya namun ditahan oleh perawat.

"Maamaaaaaaaaaa....!!!" itulah teriakan terakhirnya sebelum ia kehilangan kesadaran luruh ke lantai.












Kuat ya gre....  Mungkin ininyg terbaik buat mami kamu.

Btw makasih buat yg udaj baca,, vote, dan komen. Moga bisa mengibur kalin meskipun ceritanya cuma hasil Halu.

See you in the next part

Hasil Halu AjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang