O2.

13.3K 2.2K 218
                                    

Hattala Mahendra itu anak tongkrongan, citra baik hanya melekat pada diri saat jam sekolah di mulai maka setelah jam sekolah berakhir ia merupakan berandalan yang tak begitu berandal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hattala Mahendra itu anak tongkrongan, citra baik hanya melekat pada diri saat jam sekolah di mulai maka setelah jam sekolah berakhir ia merupakan berandalan yang tak begitu berandal.

"rokok?" tawar Januar, teman sepergeng motornya Hatta.

yang disodori sekotak rokok marlboro hijau itu menggeleng. mulutnya lagi gak asem, "gak dulu deh bos."

Januar mendelik malas saat Hattala memilih untuk menolak mentah-mentah saat disodori rokok mahal punya Yuda.

"gak mau dia yud" ujar Janu seraya melempar kotak rokok ke pemiliknya.

sedangkan di ujung jalan sana, Genta mendengus sebal. motor beat-nya mogok di tengah jalan tepat pada pukul 11 malam.

matanya bergerak gelisah, kalau kalian tanya Genta lebih takut begal atau setan, maka ia akan menjawab dengan lantang kalau dia takut akan keduanya.

"gimana dong? abang Farhan gak bisa dihubungin." cicit Genta.

maka dengan sedikit ketakutan dan rasa malas yang mendominasi, Genta mendorong motor beat tersebut mengikuti arah jalan besar di depannya.

sampai akhirnya matanya menangkap tongkrongan yang masih berpenghuni, kakinya dipacu untuk menyeret motor ke arah tongkrongan.

Jatayu selaku ketua komplotan hendak memulai gibah tapi matanya gak sengaja menangkap pria kecil yang tengah mendorong motor beat putih sekitar 5 meter dari tongkrongan.

"bannya kempes?" tanya Yuda heran.

Janu menggeleng, "gak tau deh, bensin habis boleh jadi"

"coba bantuin gih" kata jatayu sambil menunjuk ke arah anak tadi.

Yuda dan Janu langsung melangkah menghampiri anak yang terlihat ngos-ngosan tadi. membuat Hatta yang hendak menghisap nikotin yang baru saja ia bakar menghentikan aksinya.

"Genta?" batinnya kaget.

setelah pemuda itu sampai, Jata terkekeh saat mengetahui siapa gerangan manusia yang mengeret motor dengan susah payah itu.

Gentala Ajimayu, adik kandung dari Farhan Habibi Ajimayu. sosok senior OSIS yang juga merupakan petinggi dari geng motornya.

"ngapain jam segini masih di luar?" tanya Jatayu yang tengah menghisap nikotin di tangannya.

Ganta mencoba mengatur napas yang masih sesak seraya mengibaskan sebelah tangan ke udara, ia benci asap rokok.

"tadi laper, terus mau beli nasgor tapi belum nyampe ke tujuan motornya malah mogok" ujarnya pelan

semuanya mengangguk serempak kecuali satu manusia yang kayaknya gak tertarik banget buat ikut dalam obrolan tamu mendadak mereka.

Genta menoleh ke arah pemuda yang sedari tadi diam memperhatikan dirinya lekat tanpa minta.

Juwita Malam Season 2 [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang