O5.

11.1K 2K 333
                                    

Maka di sinilah Hattala sekarang, di depan rumah bernuansa kuno dengan pagar hitam menjulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maka di sinilah Hattala sekarang, di depan rumah bernuansa kuno dengan pagar hitam menjulang.

ia dengan cepat mengeluarkan smartphone dan mulai mencari kontak sang adik kelas yang tadi siang ia minta lalu menelpon.

"halo?" terdengar suara halus bak dongeng pengantar tidur saat panggilan telpon terhubung.

"keluar. gue mau ambil jaket." ujar Hatta singkat.

Genta yang tengah berkutat dengan alat lukisnya jelas kaget saat mengetahui jika sang kakak kelas telah tiba di rumahnya

"i-iya kak."  ujar Genta cepat.

setelahnya Hatta menutup panggilan telpon sepihak bertepatan dengan dibukanya pagar tinggi menjulang di hadapan.

memunculkan sosok yang cukup lama tak Hattala temui, Farhan menatap pemuda di hadapannya aneh.

matanya teralih pada plat motor Vario yang tak asing, "eh Hattala?"

Hatta ngangguk, lalu mengangkat kaca helm miliknya "iya."

Farhan menatap Hattala bingung, ada urusan apa gerangan, "ngapain? kayaknya gue gak pada plan buat main futsal?"

"mau ambil jaket sama Genta" jawab Hatta seadanya.

"jadi lo yang bantuin adek gue?" tanya Farhan kaget.

Hatta ngangguk, "jata, janu sama yuda juga ngebantuin kok."

Farhan mengangguk lalu matanya melirik ke sang adik yang datang sambil menenteng jaket Black Hawk membuat Farhan tersenyum tertahan.

"ini kak, makasih ya udah di pinjemin" kata Genta tulus.

Hatta tersenyum samar, "sama-sama. kalo gitu gue permisi dulu."

Motor vario hitam itu mulai melaju meninggalkan kediaman Ajimayu membuat Farhan tersenyum ke arah sang adik.

"Hatta itu bukan tipe manusia yang peduli sesama." kata Farhan tenang.

Genta mengernyit, "ngawur ah buktinya dia nganterin adek dua kali."

tawa terdengar dari si sulung Ajimayu  membuat si bungsu mengernyit heran, "kenapa deh?

"Bet he likes you" kata farhan sambil mencubit pipi sang adik gemas dan berlalu keluar pagar, meninggalkan Genta dengan alis yang bertaut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Juwita Malam Season 2 [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang