Juwita Malam Season 2 [TELAH TERBIT]

29 - empat tahun setelah pacaran.

Hattala tau betul kalau Genta itu penggemar nasi goreng mang udin yang letaknya tak jauh dari tongkrongan.

membeli nasi goreng telah menjadi rutinitas Genta sejak 4 tahun yang lalu. dan Hatta hapal betul.

waktu itu Genta masih SMA. lengkap dengan baju i love singapore dan swalow hijau miliknya dengan kesal mendorong motor yang mogok ke arah warung mbok nunung.

penampilannya lucu dan Hatta menggila. bagaimana bisa ada makhluk selucu itu? pikir Hatta 4 tahun yang lalu.

tapi ekspektasi memang tak pernah seindah realita. Gentala Ajimayu itu berisik. semberono. dan tak tahu malu. Hatta paham sekarang.

"Kak Hala?" suara Genta membuyarkan lamunan pemuda Mahendra itu.

Hatta menoleh "kenapa?"

"dari tadi Genta panggil kak Hala gak sadar, lagi mikirin apa sih?" tanya Genta penasaran dengan eksptesi yang lucu.

kebiasaan Genta yang bikin Hatta merana. anak ini kecil, lucu, walau berisik dan sembrono. "cuman lagi mikirin kamu, nasi goreng dan mang udin"

Genta tergelak. lagi, lagi dan lagi Hatta merana dan akan selalu merana. Gentala Ajimayu itu indah tak terbantahkan.

"kamu mau nasi goreng mang udin gak?" tanya Hatta menawarkan.

Genta mengangguk, membuat rambut mangkuknya menari-nari mengundang Hatta untuk mengusak helaian sutra tersebut.

"ayo kita beli, tapi ada syaratnya." kata Hatta.

"apa?" alis tajam Genta menukik pertanda si manis enggan namun penasaran.

"cium pipi kakak dulu." ujar Hatta jenaka.

Genta tergelak lantas menarik tangan yang lebih besar untuk bangkit dari duduknya. dan dengan cepat mengecup pipi putih milik Hatta.

"ayo nasi gorengg." seru Genta yang berjalan terlebih dahulu ke arah parkiran motor.

Hattala. Kaget.

aku up di base hjw tapi kayaknya belum masuk jadi aku up di sini aja.