Chapter 18: Runaway

2.8K 339 29
                                    

Rose tidak bisa menggambarkan rasa bahagianya sekarang. Ketika Ia terbangun, Jungkook dan Eunho tidur disatu tempat tidur dengannya semalaman. Anak kecil itu masih terlelap, dan biasanya Eunho sudah bangun dijam seperti ini. Dan Rose perlu menyalahkan Jungkook yang membuat putra kecil mereka begadang lewat nostalgianya soal masa muda mereka. Atau mungkin ini juga salahnya Eunho karna bertanya bagaimana Mum dan Appanya bertemu.

Wah-wah.

Rose hanya bisa tersenyum kecil dan tidak menyela. Dilihatnya, Jungkook semalam sangat senang mengumbar kembali masa lalu mereka. Dan sekarang Rose bersyukur nyeri di perutnya sudah menghilang karna obat dari sang ibu. Ini sudah tugasnya sebagai seorang ibu juga seorang istri, yaitu--membangunkan Eunho dan Jungkook.

Pertama Ia menciumi seluruh wajah Eunho, yang sudah sebesar ini tapi wajahnya masih begitu lembut seperti bayi. Warna kulitnya mengikut di Jungkook. Sekarang, bocah itu melengguh dan malah membelakanginya.

Rose sukses tertawa kecil. "Sayang, kau harus sekolah. Ayo bangun." Karna Eunho tidak bereaksi, Rose memilih duduk dan memukul bokong Jungkook yang juga memunggunginya.
"Jung, kau harus berangkat kerja. Ini sudah jam 7. Kalian kan belum sarapan."

Dua orang itu tidak berkutik. Malah Eunho menaikkan kakinya diatas pinggang Jungkook dengan dengkuran halusnya.

Rose sukses mendengus. Inilah yang dia dapatkan ketika memiliki dua orang yang kelakuannya sama. Ini tidak benar. Bukan cuma Jungkook dan Eunho yang terlambat, tapi dirinya juga akan terlambat. Kalau begini, terpaksa pengurus rumah yang akan menyiapkan sarapan. "Jeon Jungkook, Park Eunho!"

Tidak ada jawaban. Setelah beberapa saat, Jungkook mengangkat kepalanya dan melirik sedikit kebelakang. Menunjukkan wajah bangun tidur yang masih sayup dan agak kebingungan. "Chaeng, kenapa kau teriak?"

"Bangun, Jung. Bangunkan Eunho juga. Kau ayahnya atau bukan, sih?"

Ya memangnya anak siapa lagi?

"Wait a minute, Mum."

Rose mendengus pada dua orang itu dan berkacak pinggang. "Saat aku kembali dari kamar mandi dan kalian belum bangun--tidak ada susu coklat untuk Eunho."

"What?!" Bocah itu terbangun refleks dan Jungkook berbalik kearahnya. Lalu menarik Eunho kepelukannya sambil memejamkan mata karna masih mengantuk. Dengan kata lain mengurung putranya. "Eunho benar. Tunggu sebentar lagi."

Rose menepuk dahinya. "Kalian bisa terlambat." Katanya.

"Kenapa kau tidak gabung? Kemarilah." Lengan kanan Jungkook menjulur menangkap Rose dan menariknya kearah mereka.

Eunho nyaris tidak bisa bernafas, bung. Anehnya dia suka dan malah tertawa ketika Rose menjatuhi mereka. Jungkook mendekap dua orang itu seperti semalam, dengan Eunho ditengah-tengah dan tersenyum karna kelewat senang. Sensasinya tidak bisa dijelaskan. Dia harus cerita pada Ella soal pengalaman pagi terindah dalam hidupnya ini.

Lalu Rose yang nyaris terbuai elusan Jungkook pada kepalanya, memilih bangkit. "Seriously? Kalian benar mau terlambat? Aku juga harus kebutik dan mengurusi kalian. Bangun sekarang, atau aku akan marah."

Maka Jungkook menggendong Eunho dengan cepat memasuki kamar mandi. "Kami akan segera turun, Mum!" Teriak Eunho yang digendong tanpa manusiawi oleh sang ayah. Dan Rose menghela nafas. Dia harus bangun dan membantu menyiapkan sarapan sekarang.


...


"Aku memikirkan sebuah liburan keluarga, Chaeng."

Rose mengerut dan menoleh pada Jungkook yang sibuk menyetir setelah mereka mengantar Eunho ke sekolah. Rose nyaris menjatuhkan ponselnya ketika tengah mengurus pekerjaannya dan memilih berhenti untuk melirik Jungkook.
"Liburan?"

Still With You [2020]END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang