Rose tidak perlu jam weker untuk membangunkannya. Karna dijam berapa dia bangun sebelumnya, akan terus seperti itu. Dan didukung cahaya matahari yang menyalip dari celah gorden putih tulang rajut bermotif Idgaf favoritenya diatas dekat penggantungan. Ketika cahaya hangat itu menyapa sebagian wajahnya, Ia mengerjab.
Mata coklat terang yang selalu membuat orang menolak lupa ketika melihatnya itu mengerjab beberapa kali menunggu semua nyawanya kembali pada tubuhnya dan Ia bangun dengan kesulitan ketika lengan dingin kokoh milik Jungkook membelit perutnya.
"Lepaskan,"
Jungkook melengguh dan sepertinya masih benar-benar tidak berniat bangun. Hanya melepaskan lengannya dan berbalik. Membuat Rose melihat punggung lebar laki-laki Jeon yang jujur--lebih putih--darinya.
Sebagai perempuan, Rose terkadang minder kalau tubuhnya bersentuhan dengan Jungkook. Yang faktanya punya kulit lebih bagus ketimbang dirinya. Tapi tentu masih lembut miliknya.
Dengan keadaan terlepas begitu, Rose bangun dan terduduk. Menarik kausnya semalam dan dipakai begitu saja. Bersama dengan celananya--
Astaga. Celananya didekat pintu.
Terpaksa Rose seperti ini. Dengan kaus putih kebesaran tanpa bra dan cuma memakai dalaman hitamnya.
Kelewat lelah, Rose sampai berjalan gontai ke kamar mandi dan menyalakan keran. Wanita itu tidak perlu berlama-lama dan mematikan keran setelah membasuh wajah serta menggosok giginya. Begitu keluar, Jungkook masih tidur diposisi yang sama. Dan Rose memilih memakai celana dulu sebelum menghampirinya.
"Hei, Jung."
Rose duduk dipinggir ranjang dan melihat kearah Jungkook yang masih tertidur dalam damai. Tidak ada kerutan dikeningnya yang menandakan Jungkook benar-benar tenang dalam tidurnya. Meskipun itu pemandangan indah--maksudku ketika Jungkook tidur, eksistensi menyebalkan diwajahnya menghilang--tapi Rose tetap harus membangunkannya. Ini akhir pekan dan rencananya mereka akan menemui ayah Jungkook dan Yuna.
"Tidak mau bangun, Jungkook?"
Mendengar suara lembut yang menyapa telinganya, Jungkook refleks membuka mata dan mengerjab. Kemudian menguap sepanjang mungkin sebelum tersenyum dengan wajah khas bangun tidurnya. Wanita Park juga memasang senyum dan tangan kanan naik untuk merapikan rambut Jungkook.
"Selamat pagi," cengir Jungkook. Menunjukkan kebahagiaan ketika bangun pagi dan disambut senyuman manis dari Rose. Nyaris habis disiram air dingin, dirinya begitu bersemangat sekarang.
"Selamat pagi. Bangunlah. Akan kusiapkan sarapan."
Begitu akan bangkit, Rose kembali terduduk ketika tangannya ditarik oleh Jungkook. Membuatnya mengerut heran ketika laki-laki itu duduk dan memeluknya. Sampai Rose nyaris muntah karna aroma aneh ini.
"Bau apa ini?"
Jungkook melepaskan pelukan dan mengerjab bingung. Kemudian sadar dirinya telanjang dan Ia melirik dibawah selimut.
Oh, ya ampun.
Laki-laki itu menyengir tak bersalah. "Adik-adiknya Eunho."
Rose menepuk dahi. "Kalau begitu cepat bangun dan spreinya akan kucuci." Dan laki-laki itu dengan cepat mengangguk. Sebelumnya Rose dengan pengertian memungutkan pakaian Jungkook dilantai dan melemparkannya dengan kasar ke tempat tidur untuk laki-laki itu.
"Rose,"
Wanita yang sekarang tengah mengikat rambutnya itu menaikkan alis. "Apa?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You [2020]END✔
RomanceHarusnya Jungkook melupakan semuanya, tapi tidak bisa. Meskipun wanita yang Ia cintai sudah meninggal--setidaknya begitu kabar yang dia terima 5 tahun yang lalu. Tapi semuanya berubah ketika wanita itu--Park Chaeyoung--ternyata masih hidup dan selam...