Chapter 24: The Completion

2.2K 316 16
                                    

Rose menghempaskan tangan Jungkook begitu saja didalam ruang kerjanya dengan pandangan bertanya. Alisnya menampakkan ketidaksukaan ketika Jungkook menyeretnya begini didepan beberapa karyawannya.


"Apa masalahmu, Jungkook? Kau ini apa-apaan?!"


Jungkook malah menatapnya dengan tajam, hingga Rose makin tidak mengerti.
"Kau yang apa-apaan, Jeon Chaeyoung! Apa maksudmu memeluk laki-laki lain seperti tadi?! Kau benar-benar tidak menghargaiku?!"

Rose menatapnya jengah. "Laki-laki mana?" Dia berusaha tidak membawa urat dikepalanya untuk kesalahpahaman ini. Melainkan memikirkan siapa laki-laki yang dimaksud Jungkook. Dan satu-satunya yang diingat Rose adalah Amber.

Kalau Amber, berarti Jungkook salah paham.

Laki-laki itu malah mendengus kasar dan melihat kearah lain untuk mengalihkan amarahnya.
"Kau menghindari telfonku sejak tadi dan berakhir kau bersama laki-laki lain di depan butikmu."

Rose memejam frustasi.
"Jungkook, dia temanku. Dan dia--dengar, kau salah paham disini. Amber itu--"

"Lalu kenapa kau tidak mengangkat telfonku?!"

"Jeon Jungkook, berhenti berteriak di kantorku!"

Dan Eunho terduduk di salah satu sofa tunggu dengan memegangi box es krim pembelian sang ayah. Ia menunduk dan menolak ketika para karyawan ibunya bergantian datang untuk mengajaknya bercerita. Bahkan Suhyun--Manager ibunya yang sudah sangat dekat dengannya itu juga tidak bisa berbohong kalau pertengkaran orangtua Eunho terdengar selantai satu. Untungnya ruangan itu cukup jauh dari toko konsumer atau ini membahayakan butik. Wanita itu juga hanya bisa iba karna dirinya banyak pekerjaan. Banyak pelanggan yang harus dia urus jadi tidak sempat menemani Eunho.

Bocah Park/Jeon itu tidak bisa memungkiri kalau mendengar ayah dan ibunya saling berteriak begitu, menyakiti hatinya dan bahkan membuatnya deg-degan.

Ella--sahabat sekaligus sepupu angkatnya--pernah bilang kalau kebanyakan orangtua yang sering saling bertengkar, akan mengirimkan aura negative untuk anak-anaknya. Dan Eunho merasa semua itu salah. Dia tidak mau jadi anak nakal seperti Injae sekelasnya yang hanya tinggal dengan ayahnya. Mumnya akan sedih kalau Eunho jadi seperti itu. Tapi bagaimana dia mencegah orangtuanya saling meneriaki begitu?

Dengan kaki mengayun diatas sofa, Eunho berjalan menuju tempat sampah dan menuang semua es krimnya.

Tidak. Dia bukan mau buang-buang makanan. Terlebih pembelian sang ayah. Tapi sekarang Eunho rasa makanan itu tidak layak dimakan disituasi ini. Keinginannya makan pizza bersama orangtuanya juga hilang begitu saja.







..






"Puas menuduhku sekarang?! Amber adalah sahabatku! Aku tinggal dirumahnya untuk waktu yang lama! Dia yang membantuku merawat Eunho ketika dia masih bayi! Dia juga adalah guruku dalam semua yang kukerjakan saat ini! Menurutmu kalau bukan karna dia dan keluarga angkatku, aku dan Eunho bakal hidup baik seperti sekarang?!"

Rose bernafas memburu dan menatap Jungkook dengan berang. Sudut matanya mulai memanas dengan dada naik turun terburu. "Kau takkan mengerti, karna kau tidak berubah! Kau selalu ingin didengarkan tapi tidak mau mendengarkanku! Bagaimana kau masih membawa sikap itu ketika kau sadar kau seorang ayah sekarang?!"


Tentu saja Jungkook diam. Antara marah dan juga merasa bersalah mendengar kata-kata Rose. Semuanya mengena.


Wanita itu mengatur nafasnya beberapa kali sebelum duduk dibalik meja kerjanya. Meraut rambutnya dengan frustasi sementara Jungkook masih berdiri menatapnya.

Still With You [2020]END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang