Ini hari pertama Eunho sekolah. Antusiasnya sampai ke ubun-ubun dan bahkan bangun lebih awal dari Rose. Buktinya dia datang dan menaiki tubuh Rose yang masih tertidur sambil menciumi wanita itu diseluruh muka.
"Mum, wake up!"
Rose mengucek matanya. "Jam berapa sekarang?" Ia melirik jam weker diatas nakasnya dan tertawa kecil. Dia terlambat bangun sepuluh menit dari biasanya. Mungkin karna terlalu banyak berpikir sepanjang malam.
Ia bangun dan balas memeluk Eunho. "Baiklah, Mum sudah bangun. Kau tunggu dibawah, sebentar lagi Mum menyusul."
Eunho mengangguk dan berlari kecil menuju pintu. "Mum jangan tidur lagi. Awas!"
Rose tertawa kencang mengawali pagi dan mengangguk. Eunho pun hengkang dari kamarnya dan Rose berjalan menuju kamar mandi. Tiba-tiba bekas operasi sesarnya terasa sedikit ngilu lagi.
Ia langsung menopang lengannya di pintu kamar mandi dan sedikit meringis.
Yah, inilah yang terjadi ketika Rose kelewat lelah. Dan kalau parah, kondisi kesehatan sekujur tubuhnya akan menurun. Sudah dua minggu setelah dia mengonsumsi obat anti nyeri terakhirnya. Yah, dia akan konsultasi pada ibu angkatnya nanti.
...
"Kenapa Mum pucat?"
"Mum tidak pucat. Mungkin tadi lupa pakai blush on." jawab Rose santai. Sambil terus menyetir dengan kecepatan normal untuk menjamin keselamatannya dan Eunho.
Ia melihat Eunho hanya mengangguk paham. Pasti ibunya terlalu buru-buru karnanya.
Dia diam saja selama perjalanan, dan begitu tiba disana--Ia tersenyum lebar pada ibunya ketika keduanya sudah keluar dari mobil.
"Belajar yang rajin, hm?"
Bocah itu mengangguk dan memeluk ibunya sebelum berjalan masuk memasuki gerbang sekolah bersama murid-murid baru lainnya. Rose bernafas lega. Ia terus tersenyum pada punggung sempit putranya yang mulai menjauh. Tidak dia sangka, Eunho nya benar-benar sudah besar.
Ia berbalik memasuki mobilnya dan melaju menuju butik. Selanjutnya dia makan siang bersama teman-temannya lagi kecuali Jennie karna katanya pagi ini dia ke pulau Jeju. Dan sekarang adalah rumah sakit Haisan untuk menemui ibu angkatnya. Dan sesampainya disana, kepala rumah sakit Haisan itu memeluknya dengan sangat erat.
"Kau darimana saja hari ini?"
"Mengantar Eunho dan dari butik. Lalu makan siang dengan Jisoo dan yang lainnya." Rose tersenyum.
"Kau kelihatan pucat."
Rose masih tersenyum kecil dan duduk didepannya. "Begitulah. Bekas lukaku nyeri lagi, eomma."
Dokter 57 tahun bernama Kim Minkyung itu mengangguk paham. Tanpa Rose bilang pun dia sudah tahu.
"Sudah berapa kali kukatakan, kau bisa kerja tapi jangan terlalu lelah. Ingat, bekas operasimu sakit saat kau dalam keadaan lemas sekali. Kalau kondisimu menurun, nanti Eunho sedih."Rose membenarkan. Bisa dibilang, hidupnya ini penuh keajaiban.
"Nde, eomma. Kemarin aku kesana kemari dan malamnya aku menggambar sketsa."
Minkyung menggeleng jengah dan membuka laci. "Ini. Sudah ibu siapkan dari jauh-jauh hari. Karna tahu kau akan segera butuh."
"Terima kasih," Ia mengambil tabung kecil transparan yang berisi butir-butir obat putih dari Minkyung.
"Ini hari pertama sekolah Eunho, kan?"
"Nde." Rose tersenyum. "Dia senang sekali sampai dia yang membangunkanku pagi ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You [2020]END✔
RomansaHarusnya Jungkook melupakan semuanya, tapi tidak bisa. Meskipun wanita yang Ia cintai sudah meninggal--setidaknya begitu kabar yang dia terima 5 tahun yang lalu. Tapi semuanya berubah ketika wanita itu--Park Chaeyoung--ternyata masih hidup dan selam...