Chapter 14: Could Stop It

2.7K 380 13
                                    

Orangtuanya tidak tahu harus mengatakan apa lagi. Bagaimana Jungkook bisa setega ini pada putri mereka? Kemana pemuda itu semalaman? Hingga Saerom uring-uringan menelfon Jungkook berkali-kali dan juga sekertarisnya. Dan satu-satunya jawaban yang dia terima adalah 'tidak tahu'.

Tidak peduli berapa botol alkohol yang dia minum semalam demi melampiaskan laranya atas ketidak adilan Jungkook. Dia menghindarinya, pasti karna ada sesuatu. Dan semoga saja bukan karna Park Chaeyoung.

Jadi itulah alasan kenapa Ia berjalan angkuh dipagi menjelang siang ini menuju kantor Jungkook. Semua karyawan malas menyapa, jadi mereka hanya membungkuk sopan demi mempertahankan wajah Saerom agar tidak berteriak memaki mereka dengan kata-kata yang kasar seperti biasa.

Bagaimana Presdir Jeon bisa punya istri laknat sepertinya? Yang suka memecat pegawai hanya karna hal sepele. Bahkan dia marah-marah untuk hal yang tidak jelas. Seperti tahun lalu. Dia memarahi 12 karyawan Jungkook dan memecat resepsionist yang sudah kerja disana sejak ayah Jungkook masih menggerakkan perusahaan itu hanya karna salah meletakkan vas bunga.

"Dimana Jungkook?"

Hwang Yeji--sekertaris baru Jungkook--membungkuk kepadanya ketika terkena sial bertemu Saerom ditengah koridor menuju ruangan Jungkook. "Presdir Jeon belum masuk, Nyonya."

Saerom mengerut kesal sambil mengepalkan tangannya. Kenapa Jungkook masih belum masuk kantor, padahal ini sudah jam 10?

Ia langsung pergi begitu saja memasuki ruang kerja Jungkook dan melempar tasnya sembarangan ke arah sofa. Ia menjambak rambutnya sendiri dan berpikir. Apa yang terjadi dengan rumah tangganya dengan Jungkook? Dia sering marah akhir-akhir ini dan sangat disayangkan--Saerom tidak bisa bertanya.

Sudah dua malam Jungkook tidak pernah lagi tidur dengannya. Dan kalau Saerom tanya, dia hanya jawab 'kau tinggal nikmati saja jerih payahku dan tidak usah banyak tanya'.

Dan sekarang? Dia hilang tanpa kabar.

Saerom akan menunggu disini, karna cepat atau lambat--Jungkook harus menjelaskan kenapa dia berubah.


...


Rose menahan gugup ketika harus datang lagi kerumah ini. Rumah tempatnya, Jungkook dan Saerom sering menghabiskan waktu bersama sewaktu remaja dulu. Kediaman keluarga besar Jeon yang hampir semuanya tidak berubah. Kecuali halamannya yang banyak diotak-atik.

Ia menelan liurnya sambil pasrah ketika Jungkook menuntun tangannya memasuki rumah itu dan seorang pengurus rumah yang sangat Rose kenal--menyambut mereka dengan wajah syok. Dia nyaris pingsan, tapi berakhir menangis karna terkejut Rose masih hidup.

Karna tidak sempat menjelaskan, Rose hanya tersenyum kecil. Lalu Yuna yang bersiap berangkat kuliah--berlari turun dari tangga untuk memeluknya setelah Jungkook mengirimkan kabar kalau dia dirumah membawa seseorang yang spesial.

Jungkook hanya terdiam.

Sementara dua perempuan itu saling berpelukan melepas rindu dengan sangat erat. "Eonnie! Aku rindu sekali!"

Jungkook jelas tahu. Yuna tidak seantusias ini kalau menyangkut Saerom. Yang ada, dia malah berubah kasar dan punya niatan memanggil pengusir hama ketika Saerom datang bersamanya kerumah ini.

"Eoh. Aku juga."

Yuna melompat-melompat kegirangan. "Tunggu--kalian datang bersama?!" Tanyanya syok. Menatap sang kakak dan Rose bergantian dengan wajah sumringah. "Tolong kalian jelaskan situasi ini--"

"Kami sudah menikah." Jungkook dengan percaya diri memperlihatkan cincin di jari manis Rose yang membuat Yuna nyaris tumbang.

"Menikah?!"

Still With You [2020]END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang