Chapter 19: Short Memories

2.5K 313 8
                                    

Park Chaeyoung memang disukai nyaris seluruh penghuni sekolah. Selain karna punya segudang prestasi dan cantik, yang paling menarik adalah kepribadian hangatnya. Atau mungkin bisa dibilang sedikit nakal.

Tak terlalu tomboy, tapi jelasnya dia adalah kakak kelas perempuan paling dihormati oleh adik kelas karna menyalurkan aura posutive yang bisa jadi contoh bagus. Dan tahu? Itulah alasan Jeon Jungkook melanggar perkataannya dan tidak mau menjadi sahabat Chaeyoung lagi. Pokoknya dia ingin lebih.

Dia sudah mengenal gadis cantik itu sejak menginjakkan kaki di SMP. Punya daya tarik yang luar biasa, siapa yang tidak akan jatuh cinta padanya?

Maksudku--Jungkook juga baru pertama akan menyatakan perasaannya pada perempuan. Dan Ia ingin mengatakannya hari ini. Dia sudah lama menunda dan takutnya Chaeyoung melirik pemuda lain. Lagipula ini Jeon Jungkook, bung. Dia diinginkan semua gadis disekolah karna berasal dari keluarga berada, keren dan tampan juga. Dan yang Chaeyoung kagumi dari sosok Jungkook adalah karna dia pelukis yang hebat dengan hati yang hangat. Dia takkan berhenti memuji Jungkook karna faktanya, dia juga menyukai pemuda itu.

Tapi mari bicarakan soal Saerom.

Pemilik nama Lee Saerom yang merupakan putri semata wayang dari Lee Gikwang dan istrinya adalah sahabat Jungkook. Tidak terlalu dekat. Tapi mereka sudah berteman sejak SD. Berhubung orangtua mereka berhubungan bisnis yang erat dan keduanya selalu sekelas sampai sekarang ketika mereka sudah menginjak masa remaja. Dimana pemuda hormonal macam Jungkook sudah mengenal rasa suka pada lawan jenisnya. Dan sosok lawan jenis yang dimaksud adalah Park Chaeyoung.


Sekarang Lee Saerom menendang-nendang krikil dengan gugup dan tersenyum canggung sendiri ketika Jungkook mengirimkan pesan agar menemuinya di belakang sekolah di jam istirahat. Jadi disinilah dia. Diantara beberapa orang yang juga beraktivitas--entah itu baca buku atau hanya sekedar lewat menuju kantin yang satunya--sambil merapikan rambutnya ketika Jungkook muncul dengan senyuman lebarnya.

"Maaf, aku terlambat. Tadi Yoongi-hyung minta diajari matematika. Kau sudah lama, Sae?"

"Tidak. Ngomong-ngomong ada apa?" Saerom tak bisa mencegah senyumannya ketika Jungkook kelihatan sangat gugup sepertinya. Apa ini? Saerom mulai melambung kemana-mana sekarang.

"Begini, Saerom. Kita sudah kenal sejak kecil kan? Kita sudah saling tahu sifat masing-masing." Katanya sambil merogoh sebuah gelanh simple dari saku celananya. Dan Saerom makin berdebar.

Apa Jungkook akan menyatakan perasaannya?

"Hm, lalu?" Gadis itu mencoba untuk tidak bergetar karna girang.

"Aku ingin--" Jungkook mengedip lagi. "Begini--" Ia berdehem dan menghela nafas tegas. "--aku ingin kau meminta pendapatmu karna kau teman baikku."

Senyuman itu memudar. Digantikan rasa sakit. "Bwo?" Tanyanya dengan nada kosong.

Jungkook menggaruk belakang kepalanya. "Aku sudah menyukai Chaeyoung sejak lama. Maksudku-- dia kan gadis yang sulit didapat karna sainganku banyak. Kau tahu dia karna kau lebih dekat dengannya ketimbang aku. Jadi apakah menurutmu dia akan suka gelang ini dan menerimaku?" Cengirnya. Tidak mengerti mimik wajah Saerom yang kelihatan aneh.

"Kau--suka pada Chaeng?"

Jungkook mengangguk. "Aku benar-benar menyukainya."

Saerom menatap gelang itu diam diam dengan penuh dendam. "Dia suka emas putih. Chaeyoung pasti akan menyukai gelang itu dan menerimamu." Katanya sambil melempar senyum getir sebelum berbalik. Tapi Jungkook menghentikannya. "Kau mau kemana?"

Still With You [2020]END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang