Chapter 17: High Price

2.8K 391 24
                                    

Jungkook memasuki rumahnya dengan langkah gontai dan disambut oleh pengurus rumah tangganya saja. Dia tidak bisa lagi memikirkan apapun selain fakta yang mengaduk kepalanya. Masih tidak habis pikir, kenapa Saerom tega melakukan semua hal itu padanya dan Rose. Apa salah mereka hingga dia tega berhianat? Bukankah Saerom menerima kalau Jungkook memacari Rose saat itu?


Mereka bertiga dulunya adalah sahabat. Dimana Rose yang selalu membantu Saerom ketika Ia diganggu teman yang lain. Dan Jungkook juga sudah menganggapnya seperti adik. Lalu ini balasannya? Ia mau melenyapkan wanita yang Jungkook cintai dan telah membuatnya hancur selama bertahun-tahun?

Baru akan bertanya dimana Saerom, wanita itu sudah turun dari tangga dengan senyum lebar dan berlari kecil kearahnya. Sangat terlihat begitu bahagia ketika Jungkook pulang.

Saerom dan keluarganya benar-benar harus membayarnya. Dengan sangat mahal. Hal itu terus berputar dalam kepalanya sampai menatap wanita berambut hitam sebahu itu dengan sangat tajam.

"Jungkook-ssi!"

Jungkook mengangkat tangan untuk memberi gestur agar Saerom berhenti. Dan dia memang berhenti beberapa langkah dari arahnya. Hanya saja kebingungan.
"Ada apa?" Tanyanya dengan senyum canggung karna Jungkook menatapnya dengan sangat sendu.

"Kenapa kau melakukan semua ini?"

Saerom makin tak mengerti dan itu tertawa kikuk. "Apa yang kulakukan?" Ia menatap kesekiling rumah dan kemudian Jungkook berjalan kearahnya. Sepertinya dia tidak mengubah letak benda apapun. Dan dia sudah membersihkan semua bekas botol alkohol yang dia minum di ruangtamu. Baunya bahkan sudah tidak tercium berkat sang pengurus rumah.

Selanjutnya terkejut ketika laki-laki ini mencengkram bahunya dengan sangat kuat dan menatapnya dengan amarah yang meletup-letup.

Saerom refleks kesakitan tapi tidak bicara karna masih syok.

"KENAPA KAU MEMBUNUH ORANGTUA CHAEYOUNG?! KATAKAN!!"

Saerom jelas membatu. Bagaimana Jungkook bisa bicara begitu padanya?
"J--Jung, aku tidak mengerti yang kau katakan--"

"Kau tidak bisa lagi membohongiku!"

"Ahk!" Ia mendorong Saerom hingga wanita itu nyaris jatuh kelantai kalau saja tidak menyeimbangkan diri dengan baik.

"Kau dan keluargamu telah merencanakan kematian mereka, kan?! Lalu mengatakan berita palsu untuk mengelabuiku! Kenapa kau melakukan semua itu?!"

"Aku tidak mungkin melakukan itu, Jungkook-ssi! Chaeyoung--Chaeyoung sudah seperti kakak--"









Plak!









Saerom menatap sakit hati pada Jungkook dan merasakan perih di pipi kirinya. Bibirnya bergetar tak percaya Jungkook telah menyakitinya dan air matanya sukses menetes.

"Jung--" ia membatu.

"Jangan sebut dia kakakmu, wanita licik! Kau kira aku tidak tahu semuanya?! Kau akan membayarnya lebih dari tamparanku, Lee Saerom!"

Begitu Jungkook mengangkat tangannya lagi, sontak kedua orangtua Saerom muncul dari belakang. "Jeon Jungkook!" Jerit ibunya. Kemudian berlari menuju putrinya yang menangis sakit hati dan memeluknya. Sementara ayah Saerom menatap murka pada Jungkook.





"Apa yang kau lakukan pada putriku, Jeon Jungkook! Dia istrimu! Kenapa kau menyakitinya!"

Jungkook mendengus. "Istri? Tidak lagi. Aku tidak ingin memiliki keluarga pembunuh dan wanita sakit sepertinya! Kalian pikir aku tidak tahu kalau anak kalian yang pembunuh ini punya riwayat depresi?!"

Still With You [2020]END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang