Jungkook berjalan buru-buru menghampiri kantor interogasi yang tak jauh dari ruang operasi Ryujin. Kemudian melihat seorang laki-laki paruh baya yang duduk mengenakan kaus abu-abu dan hat hitam yang membelakanginya. Duduk di kursi meja kerja seorang polisi yang mengodenya setelah melihat kedatangan Suga.
Polisi itu berdiri dengan sopan. "Kapten." Sapanya. Setelah itu Jungkook berpapasan dengan laki-laki itu.
"Ahjussi, apa benar kau melihat anakku diculik?! Kau lihat pelakunya?!"
Suga memejam frustasi. Nyaris bertanya pada Seongwoo, apa dia punya jarum dan benang atau tidak. Karna dari tadi Jungkook tidak bisa diam. Iya, tahu Ia sedang panik dan takut soal anaknya.
"Jungkook, tenang--""Aku tidak bisa tenang!" Jungkook meninggikan suaranya. Membuat para petugas disana menatap mereka dengan aneh.
"Aku juga tahu, tapi kau harus berusaha! Satu-satunya yang bisa membantu kita menemukan anakmu, adalah kau harus tenang dan menjernihkan kepalamu!"
Akhirnya laki-laki Jeon terdiam setelah Suga jauh lebih mengeras darinya. Jungkook mencoba mengatur nafasnya dan Suga menuntunnya untuk duduk disamping laki-laki penjual es krim itu.
Laki-laki Min duduk ditempat petugas Ong Seongwoo yang berdiri tak jauh darinya.
"Jadi--katakan siapa nama anda?"Jungkook tahu ini akan lama. Kenapa Suga begitu lambat? Tidak menanyakan intinya saja pada penjual es krim ini. Keburu putranya dilukai oleh penculik itu.
"Kim Hanseol-imnida." Kata laki-laki paruh baya itu.
Suga membaca laporan yang ditulis oleh Ong Seongwoo dan mulai melontarkan pertanyaan.
"Jadi anda menjual didepan sekolah ketika kejadian itu terjadi?"Laki-laki itu mengangguk. "Nde."
"Seperti apa anak yang diculik itu?"
"Anak itu--dia memakai tas biru."
Jungkook meraup wajahnya. Sudah jelas itu putranya.
"Ada mobil hitam yang berhenti. Aku melihat seorang perempuan keluar memakai kacamata dan masker. Dia berambut pirang panjang--sekitar sampai pinggang."
Jungkook mencoba mengetahui. Perempuan siapa yang dimaksud oleh Hanseol. Tidak mungkin Rose. Itu sudah pasti.
"Anak itu dibekap begitu saja dan ditarik paksa kedalam mobil. Saat itu aku berlari kesana tapi mobilnya sudah pergi."
Suga mengetuk-ngetukkan pulpen kepermukaan meja dengan bingung.
"Baiklah, terima kasih. Kami harap anda bisa datang ketika dibutuhkan.""Pasti. Dan Tuan--" Ia menatap Jungkook sambil menunduk. "Maaf karna tidak bisa berbuat banyak."
Jungkook menghela nafas dan menepuk bahunya dengan lesu. "Aku harusnya berterima kasih."
...
"Susah mengenali penculiknya kalau dia memakai kacamata dan masker. Satu-satunya yang kita tahu adalah dia berambut pirang panjang." Kata Suga. "Anak buahku akan mencari tahu soal wanita itu. Dan kau--kau harus mengingat. Bisa saja itu kolega bisnis atau orang yang bermasalah denganmu."
Jungkook meraup wajahnya dengan frustasi. "Aku tidak bisa memikirkan apapun, Hyung. Putraku diluar sana dengan penjahat dan--bagaimana kalau mereka melukainya? Aku tidak akan bisa memaafkan diriku kalau sampai itu terjadi."
Bagaimana lagi Min Suga akan memberitahu Jungkook agar tetap tenang? Jadi Ia duduk disebelahnya dan menepuk bahu laki-laki itu untuk menenangkannya untuk kesekian kali.
"Kita pasti menemukannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You [2020]END✔
RomanceHarusnya Jungkook melupakan semuanya, tapi tidak bisa. Meskipun wanita yang Ia cintai sudah meninggal--setidaknya begitu kabar yang dia terima 5 tahun yang lalu. Tapi semuanya berubah ketika wanita itu--Park Chaeyoung--ternyata masih hidup dan selam...