Adam pov.
Hari ini adalah hari ulangtahun Dean. Lapangan basket yang dibicarakan kemarin sudah selesai dibangun. Papah sengaja minta tukang untuk segera menyelesaikannya. Untuk ikan koi kesayangan papah. Papah sengaja membuatkan kolam baru dihalaman depan agar Dean tidak sempat memikirkan untuk pembunuhan nantinya. Kolam lama kini diganti sungai buatan oleh papah dan diisi oleh ikan air tawar yang biasa hidup disungai. Itupun dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Para tukang bekerja dengan giat karena hari ini sudah jatuh temponya dan semua ini dilakukan papah untuk Dean.
"Papah membelikan mobil baru untuk Adam jadi Adam bisa pergi berkendara sendiri."papah memberikanku kunci mobil. Hmmm, mobil yang aku ingin kini menjadi kado spesialku ditahun ini. Minicooper berwarna merah. Aku sungguh senang.
"Terimakasih papah."aku kini pergi untuk memeluknya.
Gemercik air terdengar karena papah juga membuatkan kincir air disana. Suasana halaman belakang jadi lebih asri dan meriah biasanya hanya terlihat tanah lapang dengan kolam ikan koi dan kolam renang saja. Selebihnya hanya hamparan rumput dengan pepohonan yang berada di ujung.
"Apa Dean akan senang?"ucap papah memasukkan tangannya disaku celananya. Dia menatap kearah lapangan basket yang tengah finishing. Tukang memberikan warna dilantai lapangan.
"Paling dia akan mengomel karena ingin membuat marah papah."aku menanggapi papah tentang perasaan Dean. Karna kutahu Dean masih ingin bermusuhan dengan keluarga barunya. Jadi apapun kebaikan yang kita kasih selalu salah dimatanya. Dan dia akan terus berusaha membuat keluarga barunya marah dan mungkin titik baliknya dia ingin dipukul agar mempunyai alasan untuk kembali kepada ayahnya.
Oh, itu tidak pernah Dean bisa dapatkan dikeluarga barunya karena kutahu papah itu orangnya sangat penyabar bahkan aku. Bukan bermaksud sombong kalau ada rangking untuk jiwa penyabar kupastikan akulah yang mendapat urutan yang pertama.
......
Mom sudah sibuk sejak pagi didapur. Dia sedang membuat kue ulangtahun dan aku tidak mau mengganggunya disana. Maid serta sopir papah juga sibuk untuk menghias rumah. Hari ini tepat dipertengahan malam Dean genap berusia 15thn.
"Aku akan menjemput Dean,"aku juga sangat bersemangat karena. Tanggal ulangtahun kita sama bahkan dibulan yang sama. Jadi akupun menyambut hari ini dengan penuh kebahagiaan.
Aku meminta sopir untuk segera mengantarkanku pergi kerumahsakit. Didalam perjalanan aku mngangkat telpon Tristan.
"Selamat ulangtahun Adam, kadonya akan kukirim maaf tidak bisa datang seperti tahun tahun sebelumnya," tristan mengirimiku pesan. Padahal masih besok aku genap 17thn.
"Iya tidak apa apa, apa kamu juga membelikan hadiah untuk dean?" tanyaku karena tidak hanya aku yang berulang tahun besok.
"Oh tentang Dean. Bisakah aku memberikannya sendiri." Pinta Tristan mungkin dia ingin mulai perkenalan dengan kesan ramah.
"Baiklah bila itu yang kamu inginkan. Besok aku akan membawamu untuk menemuinya." balasku lagi.
"Kali ini jangan ingkar, aku tak suka." Tristan mengingatkanku bahwa kemarin dia sangat kecewa.
"Iya, aku janji. Sudah ya aku sudah sampai Dean pasti sudah menungguku."aku mengakhiri percakapan disana.
"Hati-hati."
Aku sudah sampai juga kenapa dia harus menutup telpon itu dengan kata hati-hati, aku tersenyum dan kini menyimpan ponselku kesaku celanaku. Sopir menunggu diparkiran dan aku kini berjalan sendiri menyusuri koridor rumahsakit. Sampai disana nyatanya Dean malah belum bersiap dan terlihat dia menangis disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
akward (bxb) End 20 Jan 2021/ 23 Feb 2021
HumorPeople who understand us are people who have experienced the same pain. There's Dean, a little man who is struggling to overcome the psychological problems that occur as a result of his parents' separation. Tristan who must face the reality of the b...