29.

168 30 0
                                    

Perabotan vintage yang mengisi rumah Nathan memang sangat cantik, suasana rumah juga sangat romantis, cahaya matahari yang sempurna mengintip dari balik jendela. Spoi angin menerpa langsung ingin tahu karena pintu depan terbuka lebar. Terlihat renyah menertawaiku. Ini seperti aku sedang dipergoki selingkuh. Tapi sebenarnya lebih dari itu, aku mencoba mendustai Tristan yang baru aku sadari setelah aku melihat mata kecewa ditunjukkan padaku. Aku selalu berbicara seolah -olah Tristan adalah segalanya dan aku ingin melindunginya tetapi dibalik semuanya itu aku malah tergoda kepada pria kecil yang jelas tengah mempermainkanku. Aku tidak bisa berkata-kata untuk membela diri, lidahku kelu dan aku hanya bisa melihat Tristan mencoba tersenyum untuk membuatku tidak terlihat buruk. Aku mengkhianatinya, aku membohonginya bahkan aku mencoba melarikan diri darinya. Apa aku akan mendapatkan pengampunan? Setelah apa yang kulakukan padanya, atau aku akan mendapatkan penderitaan seumur hidupku atas dosa-dosa yang aku buat  sendiri. Cinta yang rumit, pengakuan yang tidak diperbolehkan tetapi kenapa Nathan sesantai itu dan seakan-akan tahu segalanya. Hey, mengungkapkan cinta kepada orang yang selalu besama selama bertahun-tahun dan tahu sulitnya untuk sekedar menyapa itu seperti ini rasanya, sakit bahkan mati rasa setiap detik ketika orangtua tidak pernah mau membahas tentangnya. Ingin aku lari jauh dan pergi berdua dengannya. Tapi....., kesulitan lain menyapaku. Apa dia juga menyukaiku? Bohong kalau dikatakan dia membalas cintaku adalah reword dan bila dia menolakku setidaknya aku tahu apa yang dia dipikirkan. Dan lagi-lagi aku tak mau sebuah penolakan. Aku hanya diam sampai sekarang, Nathan yang bukan siapa-siapa membuatku sadar sesuatu yang ada didepanku akan mudah lenyap kalau aku tidak segera mendekapnya.

Tristan melihat ku bahkan Nathan dengan keadaan paling kacau, bajuku berantakan bahkan Nathan hanya bertelanjang dada. Bagaimana caranya aku mulai menjelaskannya bahkan kakiku juga terasa amat sakit dan mulai membiru. Aku terus memegang area yang terkilir untuk menahan rasa sakitnya sembari melihat keduanya yang mulai menatap ingin saling menyerang. Aku tahu memang tidak ada yang mau mengalah dan keduanya jauh dari kata cocok.

"Jangan jelaskan apapun padaku," Tristan menyuruhku diam seakan dia akan membereskan sesuatu untukku. Apa yang perlu dibereskan? Kesalahpahaman kah, atau Tristan akan memperkenalkanku lebih dari miliknya. Perlahan dia mengancingkan satu persatu kancing bajuku. Membantu meluruskan kakiku dan dia sadar ada kotak p3k milikku ada dimeja. Dia tidak bertanya apapun yang membuatku makin kacau. Tristan mengambil obat oles agar kakiku tidak membengkak dan kini dia membalutnya dan mengikat dengan kuat.

"Jangan berjalan-jalan dahulu," Tristan mengusap ujung rambutku dan dia kini hendak pergi meninggalkanku. Seperti ini? Ayolah, aku sungguh menyesal.

"Apa kamu percaya kalau kita baru saja bercumbu," Nathan mulai memprovokasi Tristan. Aku tak mau Tristan terjebak seperti diriku dan aku langsung memeluk lengan Tristan tak mau kalau dirinya percaya terhadap omongan Nathan.

"Dia sangat harum, jemarinya sangat lembut, suaranya pelan bahkan desahannya. Aw......." Nathan meledek Tristan. Dia pun mempraktekkan tengah meremajah tubuhku.

"Sangat ringan, bahkan bokongnya sangat kenyal," Nathan sengaja memasang ekspresi bergairah dengan menjilat ujung jari telunjuknya.

"Jangan percaya pada Tristan, kumohon......, dia hanya ingin membuatmu marah." aku memohon agar Tristan tak tersulut emosi. Aku makin erat memeluk lengan Tristan karena tidak mau keduanya berkelahi.

"Kenapa harus berbohong, jarimu terasa manis, aku suka!!" Nathan makin menjadi dan aku harus membuat salah satunya pergi.

"Kita pulang eoh," ajakku kepada Tristan. Aku tahu Tristan saat ini sangat ingin berkelahi tapi aku sangat tahu kalau sampai dia pulang dengan keadaan terluka papahnya akan makin keras memukulnya.

"Kenapa harus pulang sekarang, aku kan tadi sudah memberitahumu katakan saja agar Tristan tahu," Nathan ingin aku mengaku. Tapi bukan ini yang ku mau kenapa aku harus menuruti Nathan.

akward (bxb) End 20 Jan 2021/ 23 Feb 2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang