3.

418 68 5
                                    

"Setidaknya aku masih punya ibu dan ayah bahkan sekarang ada papah dan kakak dalam hidupku. Bersyukur itu lebih baik daripada mengeluh. Karena.......bahagia itu kita yang buat."Seperti inikah yang ingin ibuku tunjukkan padaku. Bersyukur dengan apa yang kumikiki sekarang padahal sebenarnya aku sungguh tidak menginginkannya. Betapa megah rumah yang kini aku lihat didepan mataku. Pagar besi yang menjulang tinggi bahkan tak perlu satpam untuk membuka pintu itu. Secara otomatis pintu nyatanya terbuka sendiri. Mungkinkah dia menjual heroin sehingga dia bisa sekaya ini? Jadi aku harus membawa ibuku lari.

.......

Mobil taxi yang kami naiki kini berhenti didepan rumah besar dan megah. Disana sudah ada maid yang menyapa dan membantu membawakan koper yang dibawa ibu. Sepertinya ibu sudah sering tinggal karena ibu tidak perlu beradaptasi dan seolah kembali kerumahnya.

Entah kapan ibu dan si om bersama. Karena kini ada pria yang lebih tua dariku berlari kearah ibu dan memeluknya. Sapaan hangat yang membuatku iri. Nyatanya pria itu sangat hangat kepada ibuku. Seolah menamparku karena aku terus saja mengeluh tentang ibu tapi aku tidak pernah memperlakukan ibu dengan baik.

"Mom...."Sapanya ramah dan langsung memeluk ibu. Dia ibuku kenapa kamu mencurinya. Ini sungguh membuatku kesal.

"Selamat datang Dean."Si om juga menyambutku. Tapi aku jengah disana dan hanya menghembuskan nafas kasar tanpa membalas senyumannya.

"Malam Adam, apa mommy mengacaukan waktu belajarmu?"Tanya ibu ramah dan seolah dunia ini milik keduanya. Aku hanya diam dan masih menyelidik sekitar. Rumah yang sangat mewah dan aku penasaran dengan pekerjaan si om itu. Dan kapan mereka bertemu bahkan aku menemukan ada pria lain yang sayang kepada ibuku dengan sebutan mommy.

"Tidak....karena papah tadi pulang dengan keadaan cemas jadi Adam merasa khawatir kalau saja mommy tidak kembali."Adam memberitahu ibu kalau mungkin hari ini adalah ending dari semuanya. Kalau saja ayah menahan ibu tadi mungkin Adam tidak akan menemui ibu lagi. Tapi aku sungguh menyayangkan ini semua. Ada yang bahagia tertinggal seseorang terluka disana.

"Benarkah itu?"Ibu melirik si om untuk mengkonfirmasi apa yang dikatakan Adam.

"Ah, tidak seperti itu. Apa kamu lelah, biarkan Dean istirahat juga."Si om memeluk ibuku didepan mataku dan kini ingin membuatku jauh agar aku tak melihatnya. Kenapa harus berasalan ingin membiarkanku beristirahat kalau kalian ingin bercumbu. Ini sungguh memuakkan.

"Adam, bisa bantu menunjukkan kamar Dean. Mommy mau berbicara dengan papahmu dulu."Ibuku memang egois dan sepertinya sifat itu menurun kepadaku. Ibu yang berani -beraninya meninggalkan ayah dan kini aku berdiri diatas rumah yang sangat megah. Betapa harus aku evoria disini.

Tunggu dulu, kamar? Berarti ibu sudah merencanakan ini sejak lama. Bahkan ibu sudah menyiapkan kamar untukku. Sungguh kejam kamu ibu.

"Siap mom....ayo pergi?!"Ajak Adam menarik tanganku tapi spontan aku menolaknya.

"......"Aku menatapnya nyalang dan kini bisa-bisanya aku mengikutinya melewati tangga untuk sampai dikamarku.

......

Aku berakhir dikamar yang pernah aku mau bahkan aku tak pernah bisa membayangkannya. Hmmm, aku sarkastik untuk melihat keindahan yang ada didepanku.

"Apa kamu menyukainya, mommy yang memilihnya sendiri."Adam memberitahuku dan aku sungguh geli dibuatnya.

"Mommy? Dia ibuku sudah sewajarnya memberiku semua ini. Dia bekerja untuk menggoda pria yang lebih kaya."Miris, aku menertawakan ibuku sendiri.

"Karena aku lebih tua dua tahun darimu kamu bisa memanggilku kakak."Dia masih berusaha akrab disana.

akward (bxb) End 20 Jan 2021/ 23 Feb 2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang