Vote + follow gessssssss
Aku terbangun dan tidak melihat satupun yang mengikutiku tidur. Aku penasaran dan memilih keluar untuk memeriksa aku sempatkan melirik jam, dan disana masih bertengger pukul 23:30. Kemana mereka pergi? Sampai aku tersadar tidak ada satupun orang dirumah. Saat aku hendak pergi keluar Nathan malah menahanku.
"Lepaskan!!" aku tidak suka dengan sikap Nathan yang tiba-tiba menyentuhku. Aku tidak ingin kesalahanpahaman yang lain. Akupun dengan kasar melepas pegangan Nathan dan ingin segera pergi keluar.
"Apa kalian lahir dari keluarga gangster?" tanya Nathan tiba-tiba yang membuatku menahan langkahku dan yakin kalau pasti ada sesuatu yang tidak beres.
"Setelah lihat siapa diriku kamu pasti tidak akan berani bermain-main dengan ku," balasku mengancam karena Nathan pasti punya ketakutan sendiri kalau tahu aku bahkan terlahir dari keluarga paling rumit bahkan saling menerkam kapanpun dimanapun saat salah satunya lengah.
"Sayang sekali aku tidak takut padamu, hahahhah." Nathan malah tersenyum dan memilih bersantai menyalakan api rokoknya.
"Kenapa kamu ikut campur, buka!!" perintahku karena tiba-tiba aku tidak bisa membuka pintu rumah. Aku buru- buru melihat dari balik jendela rumah apakah ada Dean atau Tristan diluar sehingga aku tidak perlu khawatir, tetapi didepan malah terlihat banyak mobil sedan hitam terparkir bahkan banyak pengawal yang berdiri tegap mengintai. Rasa prustasiku bertambah dan kini aku ingin sekali mendobrak pintu.
"Aku punya hak untuk melindungi tempat ini, jadi tetap diam. Dean akan mengurus segalanya," jelas Nathan, aku harus diam saja agar situasi tidak tambah kacau bahkan Nathan bersikap seolah-olah sedang melindungi tempatnya. Iya ini memang rumahnya tetapi ada nyawa yang sedang terancam.
"Lalu dimana Dean?" tanyaku karena akupun tidak melihat Dean. Biasanya dia paling berisik kalau tidak bisa tidur. Selain tiba-tiba bermain basket didalam kamar dia biasa mendengarkan musik tanpa earphone. Tapi yang kulihat sekarang rumah nampak senyap.
"Dia sudah pergi dengan rombongan yang pertama," balas Nathan masih dengan sikap santainya. Maksudnya apa? Rombongan seperti apa jelas didepan masih ada sekelompok orang berbaju hitam berjaga, lantas Dean pergi dengan rombongan siapa?
"Ya aku tidak tahu, tadi Tristan keluar Dean mengikutinya dan sekarang keduanya menghilang, ya bukan urusanku lagi," Nathan santai sembari menghisap batangan rokoknya.
"Katakan dengan jelas bagaimana aku bisa melepas Dean. Ayolah papah tidak akan membiarkannku bahagia kalau Dean sampai terluka " rengekku masih berusaha agar Nathan luluh dan mau membuka pintu rumah. Aku menerkam kedua pundak Nathan meminta agar dia menjelaskan apa yang sedang terjadi saat aku tertidur.
"Apa kamu yakin dengan apa yang sedang kamu pikirkan, ayolah sudah kubilang khawatirkan dirimu diawal dan jangan bicara seolah - olah kamu sebagai korban. Dean menyelesaikan masalahmu jadi berterimakasihlah kalau dia datang kembali, semoga saja datang dengan keadaan selamat?" Nathan malah tersenyum seperti masalah selesai dan kini meninggalkan putung rokoknya dipot dekat pintu rumah. Apa-apaan ini dia tidak menjelaskan padaku tapi sedang meledekku.
"Yakkkkkkk, aku tidak mengerti dengan apa yang kamu bicarakan jadi perjelas!!' aku mengintimidasi Nathan ingin kejelasan tentang apa yang terjadi. Kalau Dean pergi dengan Tristan apa mungkin pergi ketempat papah lalu didepan adalah pengawal paman. Tapi kenapa harus berada disana? Aku bukan orang yang seharusnya dijaga karena Tristan tidak ada disini, aku memutar ulang koneksi otakku dan kini akhirnya aku sadar tentang apa yang dimaksudkan Nathan untukku sedari tadi.
Didepan berarti bukan pengawal paman tetapi pengawal papah dan Dean bersama Tristan. Ayolah, aku harus bagaimana untuk menghadapi papah.
"Kenapa kamu membiarkan Dean dalam bahaya bukannya kamu rela mati seperti tadi yang kamu lakukan untuk melindunginya?" aku menanyakan kenapa Nathan malah membiarkan Dean pergi dengan Tristan jelas bahayanya seperti apa dibanding terluka karena pecahan kaca vas.
KAMU SEDANG MEMBACA
akward (bxb) End 20 Jan 2021/ 23 Feb 2021
HumorPeople who understand us are people who have experienced the same pain. There's Dean, a little man who is struggling to overcome the psychological problems that occur as a result of his parents' separation. Tristan who must face the reality of the b...