Ditempat lain, Adam pov
......
Semua kacau balau ketika Dean harus terus terang mengatakan kalau dia sangat menyukai Tristan apalagi melihat respon Tristan membuatku lebih ngilu.
"Nathan bisa pindah?" tanya Tristan saat itu. Dean tertidur dikasur bawah dan dia ingin Dean pindah.
"Oh tidak bisa, kalau mau pindahin Dean suruh saja Adam pindah. Dia kan adeknya," suara Nathan terdengar sangat meledek. Bahkan dia melirik ku seolah-olah tengah mendorongku kearah Tristan.
"Ayolah, kamu harus membayar mahal!" bisik Nathan. Sebenarnya bukan itu masalahnya, aku tidak biasa tidur dikasur bawah. Tetapi Nathan meyakinkanku biar aku lebih dekat dengan Tristan.
'Aku saja yang pindah," aku kini menggeser tubuhku untuk turun dan kini saat kulihat Dean ada dalam gendongannya Tristan kenapa aku malah merasa sangat iri. Dean hanya orang baru, bagaimana bisa dia semudah itu mencuri Tristan dariku.
'Kau yakin akan melakukannya?" tanya Nathan yang tengah mencibir bobot tubuh Dean. Dia sempat mengeluh karena sakit punggung saat membantunya dikolam renang.
"Saat dia tenggelam di air saat itu tidak terlalu berat, tapi saat kubawa dia ke UKS. Dean sangat menyakiti punggungku," keluh Nathan dan membuat Tristan malah tambah semangat.
"Aku sudah pernah menggendongnya jadi ini tidak terlalu buruk," Tristan membawa Dean dalam gendongannya tanpa bantuan. Dia tidak terlihat kesulitan dan kini meletakkan Dean secara perlahan. Menyelimutinya bahkan mengusap ujung kepalanya.
"Ngomong-ngomong ada apa dengan kolam?" tanya Tristan serius dan diapun seolah memusatkan matanya kearahku juga.
"Dean tenggelam biasa karena ada yang tidak suka, tetapi masalah sudah beres disekolah jadi tidak terlalu berbahaya lagi," Nathan membicarakannya dan kini memilih tidur.
'Dean memang tidak bisa berenang, dia pernah mengeluh tentang kolam renang dirumah," tambahku dan akupun kembali fokus pada buku ku.
"Kamu kan bisa berenang kenapa tidak pergi mengajarinya, itu berbahaya Adam." Tristan menegorku dan kini terus meminta penjelasanku.
"Aku tidak sempat, kita juga akan pergi ujian Tristan?" aku memberi alasan dan sekarang pura-pura membaca buku pelajaranku lagi.
"Kita sudah berjanji untuk pergi ke Amerika bersama. Jadi ku harap kamu juga mulai serius dengan pelajaranmu." ancamku dan kini Tristan memilih rebahan disampingku. Hmmm, moment yang pernah aku ingin nyatanya tidak seperti yang aku bayangkan. Kita malah berakhir dengan perdebatan dan Tristan tidak mau membahasnya lagi, seolah-olah mengisyaratkan Amerika bukan tempat yang penting lagi melainkan Dean. Tetapi kenapa tadi tidak membalasnya saja dan membuatku lebih mudah.
"Hey, apa sudah tidur?" tanyaku karena Tristan memunggungiku. Aku tidur tepat dibawah Dean dan Tristan memilih tidak melihat nya.
"Apa kamu juga menyukai Dean, ayolah sikapmu akan membuatnya bingung," aku mencoba memberitahunya kalau sikap Tristan bisa saja membuat Dean bingung terlebih aku yang sudah lama menaruh perasaan untukknya. Tristan memang baik, melindungi dan tidak pernah membuatku khawatir.
"Katakan kalau suka dan jujurlah kalau memang tidak bisa," aku terus memojokkannya. Dan jawaban yang ku inginkan dia memilih menyerah. Tapi mendengar alasannya aku ingin pura-pura hilang ingatan.
"Aku tadi bertemu mommymu seperti biasa dia pergi mengancamku. Aku tahu seberapa buruk hubungan ini bila terus berlanjut dan aku juga tahu endingnya akan seperti apa. Tapi ini bukan kisah romeo dan juliet yang berakhir karena kesalahpahaman dan harus mati sia-sia. Aku bukan mereka....." Tristan terdengar serius bahkan dia membicarakan tentang perjuangan. Dia telah yakin akan tujuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
akward (bxb) End 20 Jan 2021/ 23 Feb 2021
ComédiePeople who understand us are people who have experienced the same pain. There's Dean, a little man who is struggling to overcome the psychological problems that occur as a result of his parents' separation. Tristan who must face the reality of the b...