Part 12 🦎🐍

3.9K 177 25
                                    

Yo yo yo... double Up Guys...
HAPPY READING....

Wanita yang saat ini sedang berciuman dengan Daniel itu pun tersadar, ia segera mengigit bibir Daniel membuat sang empunya itu langsung melepaskan ciumannya. Daniel langsung mundur selangkan kemudian satu tangannya menyentuh bibirnya yang berdarah. "Kau—" Daniel menunjuk wanita itu tanpa melanjutkan perkataannya. Sedangkan wanita itu sudah menatap Daniel dengan wajah menantangnya. Ia tidak takut sama sekali, yang ada saat ini dirinya begitu kesal.

Jika pria di hadapannya ingin bercumbu dengannya bukankah bisa di tanyakan baik-baik? Lagi pula walau ia tidak menyukai pria tetapi ia masih bisa menikmati sentuhan pria. Tanpa berkata apapun, Daniel langsung menarik legan wanita itu. "Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!" teriak wanita itu karena Daniel kembali menariknya.

Daniel menulikan pendengarannya, yang ia inginkan saat ini adalah memberi pelajaran pada wanita ini. Apalagi tadi wanita ini akan melakukan hal-hal dengan seorang wanita. Ia tidak bisa berdiam diri saja melihatnya. Apalagi, setelah melihat wajah wanita ini dengan jelas. Amarah yang tadi sempat meredup karena sadar jika ini bukan hal yang seharusnya ia pedulikan, ia pun kembali marah. Wajah wanita yang saat ini ia tarik secara paksa mengingatkannya pada almarhum Ferlita.

Sungguh hal ini membuat emosinya semakin naik, karena merasa bahwa istrinya kembai bermain api dengan seorang wanita. Wanita yang belum di ketahui identitasnya ini pun terus bergerak agar bisa di lepaskan. Untuk menghentikan langkah Daniel ia berjongkok, tetapi mustahil Daniel saat ini tenaganya sudah sangat ekstra kuat sehingga ia yang berusaha menahan Daniel pun tidak akan ada gunanya.

Daniel segera mengambil kunci panthousenya di dalam saku celana bahannya, kemudian menarik paksa wanita itu masuk ke dalam panthhousenya. Ia kemudian membawa wanita itu ke dalam kamar dan dengan kasar Daniel mendorong wanita itu jatuh ke atas tempat tidur. Daniel pun segera mencari sesuatu yang ia butuhkan, untuk memberi pelajaran pada wanita yang saat ini berada di tempat tidurnya.

Ia membuka laci-laci kamarnya untuk mencari benda yang ia butuhkan. Tidak ada di kamar, ia pun segera pergi ke dapur, hal itu membuat wanita yang berada di atas tempat tidur segera turun dari atas tempat tidur walau kesusahan. Daniel dengan cepat mencari benda yang ia butuhkan dan akhirnya setelah membuka beberapa laci di dapur ia mendapatkan apa yang ia butuhkan. Tepat ketika ia akan membuka pintu kamarnya, pintu kamar itu terbuka dan menampilkan wajah wanita itu yang merasa senang karena sudah bisa membuka pintunya.

Daniel tersenyum miring menatap wanita itu, membuat wanita itu membulatkan matanya. Ia berusaha menghindar tetapi Daniel dengan cepat mendorong tubuh wanita itu masuk ke dalam kamar kemudian ia mengunci pintu kamarnya. "Aku akan memberikan pelajaran se* padamu!" ucap Daniel dengan seringainya.

Wanita itu perlahan mundur ketika Daniel berjalan mendekatinya hingga tidak terasa kakinya sudah membentur tempat tidur. Daniel menyeringai dan dengan kasar ia mendorong tubuh wanita itu ke atas tempat tidur membuat wanita itu memekik kaget. Daniel langsung memposisikan tubuhnya di atas wanita itu kemudian membalikkan tubuh si wanita secara kasar agar ia dapat melepaskan ikatan dasinya.

Masalah ikat mengikat Daniel memang ahlinya, ikatannya tidak terlalu kuat hanya saja jika orang yang terlalu banyak bergerak ikatannya akan mengencang seperti saat ini, ikatan di pergelangan tangan wanita itu mengencang. "Kau bisa lemas jika terus bergerak karena semakin kau bergerak ikatan di tanganmu akan semakin mengencang," ucap Daniel yang masih berusaha membuka ikatan dasinya.

Selesai membuka ikatannya, Daniel kembali mengikat tangan wanita itu dengan tali yang tadi ia temukan di laci dapur. Tali berwarna putih itu kini mengikat satu-satu di pergelangan tangan wanita itu. Ia kemudian membalikkan tubuh si wanita itu secara kasar agar wajahnya menghadap dirinya. Ujung tali yang ada dua itu ia ikatkan di ujung-ujung tempat tidur. Wanita itu tadi sudah memberontak tetapi percuma Daniel tetap bisa mengikat ujung-ujung talinya hingga kedua tangan wanita itu terentang kesisi kanan dan kiri.

Daniel tersenyum, ternyata masalah ikat mengikat seperti ini ia masih sangat fasih. Ia kemudian melakukan hal yang sama pada kedua kaki wanita itu. "Apa yang kau lakukan, breng***!" teriak wanita itu karena ia merasa kakinya sudah terikat.

Daniel tidak menjawab ia sudah mengikat kaki wanita itu hingga sekarang tubuh wanita itu seperti huruf X karena tertarik ke sisi kanan dan kiri.

"Aku akan mengajarkanmu, bahwa wanita hanya bermain dengan pria!" tegas Daniel seraya tersenyum menatap wanita itu.

"Breng*** lepasin aku!" teriak wanita itu kesal dan Daniel hanya tersenyum menyeringai kemudian ia melepaskan kancing kemejanya satu persatu. Membuang kemejanya dengan asal ke atas lantai. Di lanjutkan dengan celana bahannya dan kini hanya tersisa celana pendek yang masih menutupi si Ujon-nya.

Daniel mengambil gunting yang ada di dekatnya, entah dari mana asalnya hingga ada gunting di sana. Mungkin itu gunting yang tadi ia gunakan untuk memotong tali atau memang dia sudah menyiapkan gunting itu.

Daniel sudah memposisikan duduknya di tengah-tengah paha wanita itu yang kakinya tertarik kekanan dan ke kiri. Dengan seringainya ia pun menggunting dress ketat berwarna hitam yang panjang bagian bawahnya hanya dua jengkal dari pinggul. Bagian atasnya pun tidak berlengan. Kini baju itu sudah terbelah dua, Daniel langsung di suguhi dua melon tanpa ada bungkusnya. Tanpa ba bi bu, Daniel membuang guntingnya asal kemudian melahap satu melon itu.

Wanita itu mengigit bibir bawahnya agar desahannya tidak ke luar. Sayangnya hisapan Daniel di satu melonnya sungguh membuat dirinya terbang melayang hingga tanpa sadar mengeluarkan desahannya. Hisapan Daniel pun berpindah ke kesebelahnya, sedangkan satu tangnnya sudah meraba-raba bagian bawah wanita itu. Tanpa membuka penutupnya, ia pun mulai meraba bagian bawah wanita itu dengan jari-jarinya.

Desahan itu kembali terdengar membuat Daniel pun bersemangat, setelah 15 tahun akhirnya si Ujon akan memuntahkan lahar kedalam pelukan cangkang hangatnya. Daniel dan wanita tanpa nama itu saling beradu desahan di dalam kamar itu. Malam yang terasa indah hingga membuat wanita itu kelelahan dan tertidur karena ia beberapa kali mendapatkan pelepasannya. Sedangkan Daniel hanya mendapat sekali pelepasan saja tetapi itu sudah membuatnya tersenyum dalam tidurnya.

Pagi pun tiba, atau bisa di sebut siang karena sudah pukul 10 pagi. Wanita yang tertidur di tempat tidur Daniel itu perlahan membuka matanya. Ia menggerakkan tangannya yang terasa pegal dan kebas. Namun, ketika ia mencoba menarik tangannya, ternyata tangannya itu masih terikat. Wanita itu pun menolehkan kepalanya walau susah dan ia hanya mendapati tubuh Daniel yang masih tertidur dengan nyamannya.

Daniel bergerak menyamping kemudian memeluk tubuh wanita itu. Wajah Daniel tertutup tangan wanita itu hingga ia pun tidak bisa melihat wajah Daniel dengan seksama. Hanya hembusan napas hangat Daniel yang ia rasakan saat ini. "Aku seperti sedang bermimpi," gumam Daniel yang terdengar jelas di telinga wanita itu. Membuat wanita yang tidur di peluk Daniel itu membulatkan matanya mendengar suara khas Daniel ketika bangun tidur. Suara yang sangat familiar di telinganya.

TBC...

YEY... DOUBLE UP... SEKUYLAH RAMAIKAN KOMENT DAN VOTENYA GUYS.... WKWKWK

My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang