Part 21 🦎🐍

2.1K 119 24
                                    

Yuhuu... up lagi guys...yuks" ramaikan koment"nya guys dan bintangnya ya...kalau boleh bantu share ketemen yuks, tapi temen yg biasa baca cerita dewasa ya... wehehehe...

Btw, boleh dong mampir ke akun tiktokku yg punya akun. hehehe.... Nama akunnya Chi_Hyo_ki95.

Oh, iya itu ada beberapa playlist ya guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh, iya itu ada beberapa playlist ya guys... dan ada juga jiwa" menghalu ku di playlist KangNgegasFamily. 🤭🤭

Btw, ada yg mau ngasih tantangan aku buat cerita 60 detik/ 1 menit sekali tamat. Atau buat cerita berapa episode dan 1 episode cuma 1 menit. Kalian juga bisa nentuin temanya. 🤭🤭

Ah, kak yg melody to story aja belum jalan. Iya, memang. Sebenernya ada yg mau jadi, tapi aku masih belum sempat lanjut. 🤭🤭 Kalian bisa langsung komen ya di akun tiktok ku ya guys... weheheh...

Happy Reading...

Pagi pun tiba, Harris terus menatap ke arah kamar Ferlita yang tidak kunjung keluar kamar. "Sudah pukul sebelas, tapi kenapa dia belum juga bangun?" tanya Harris entah pada siapa.

"Apa jangang-janga..." ucapan Harris terhenti karena memikirkan hal buruk yang di lakukan Ferlita. "Tidak mungkin! Ferlita tidak akan mungkin mencoba bunuh diri!" ucapnyanya menolak segala pemikiran buruk yang tiba-tiba muncul.

Ferlita dulu sering sekali mencoba bunuh diri ketika mamanya meninggal dunia. Harris segera bangkit dari duduknya dan berjalan cepat ke kamar Ferlita. Ia mengetuk-ngetuk pintu kamar Ferlita seraya memanggil nama Ferlita. Tidak ada jawaban sama sekali membuat Harris menjadi kahwatir. Harris membuka kamar Ferlita yang ternyata tidak di kunci.

"Anna," panggil Harris tetapi di kamar tidak ada Ferlita.

"Kemana dia? aku tidak melihat dia pergi kemanapun," ucap Harris karena memang tidak mungkin jika Ferlita bangun pagi. Apalagi dari wajahnya semalam ia sedang ada masalah. Jika seperti itu biasanya Ferlita mengurung diri di kamarnya bisa sampai seharian.

Harris menelphone Ferlita, tidak lama sambungan Ferlita langsung mengangkatnya. "Hallo, pa, ada apa?"

"Kamu dimana?"

"Lagi ada pemotretan. Kenapa pa?"

"Kapan kamu ke luar? Dan kenapa gak bilang papa?"

"Aku pergi pagi dan papa belum bangun. Jadi, aku langsung beranhkat."

"Kamu tidak sedang ada masalah dan menghindari papa kan Ana?"

"Apaan sih, pa. Ana memang sedanh bekerja. Apa perlu kita cidio call?" tanya Ferlita sedikit kesal.

"Tidak perlu. Kalau begitu kamu hati-hati. Jika tidak enak badan atau apa, langsung pulang dan minta antar manajermu."

"Iya, pa," jawab Ferlita singkat. Sambungan telphone pun berakhir.

Harris sedikit tenang karena suara Ferlita yang masih terdengar stabil. Ia pun kemudian bersiap-siap untuk menemui cucunya. Tadinya ia ingin pergi bersama Ferlita jika Ferlita mau, tetapi ternyata Ferlita malah pergi bekerja.

My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang