DOM - Part 5

11.1K 287 26
                                    

🍂

Dalam perjalanan, Alodie semakin merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.

Alodie mulai merasakan hal itu saat dia masih di Villa bersama Dylan, terlebih saat Alodie dan Dylan hampir kecelakaan tadi.

Alodie pikir itu mungkin karena euforia dari adrenaline nya yang meluap karena pengalaman baru yang dia lalui.

Tapi saat ini, Tubuhnya terasa semakin panas dan ada sesuatu yang meronta ingin keluar.

"Kau baik-baik saja, Nn. Wade?" Tanya Liam.

Alodie terlihat resah.

Shit. Liam sepertinya tau apa yang dialami gadis itu.

"Kau meminum sesuatu sebelum nya?" Lagi tanya Liam.

Dan Alodie mengangguk cepat.

"Boleh kah kau tambahkan volume AC nya? Aku merasa begitu panas dan gerah." Katanya.

Liam memindahkan tangannya dari roda kemudi menaikkan volume AC.

Tanpa sadar Alodie mulai merintih setengah mendesah, tangan nya menarik-narik dress pendek berwarna hitam yang dia gunakan.

"Kau baik-baik saja, Nn.Wade? Bersabar lah. Aku akan segera mengantarmu ke rumah sakit."
Liam menginjak pedal gasnya hingga ujung.

"Tidak. Tidak. Jangan. Antar aku pulang." Jawab Alodie yang semakin bergerak tidak nyaman dikursi nya.

Sial! Apa yang dilakukan anak sialan itu pada Alodie. Batin Liam.

Dan butuh waktu 3 jam dari sekarang dengan kecepatan maximal untuk sampai di rumah sakit dan 3 jam 30 menit untuk sampai di kediaman Wade.

Alodie lagi-lagi mengeluarkan suara yang terdengar jelas seperti desahan.
Tubuh nya menggeliat dikursi penumpang depan.

Mata nya berubah kelabu, Alodie menggigit bibirnya guna menahan desahan yang masih saja mengisi kabin mobil yang sedang meluncur membelah jalanan malam Lake Placid.

"Tidurlah, Nn. Wade. Kau akan baik-baik saja." Liam berkata tanpa menatap Alodie.

"Aku tidak bisa.." ucap Alodie merintih, suara nya sarat dengan gairah.

"Kau pasti bisa, nak."
Liam tidak memberi jeda pada pedal yang ada diujung kakinya.

"Bisa kah kau berhenti, Tn. Banning?"

"Tidak. Kita harus segera sampai di rumah sakit, Nn.."

"Kumohon.. aku tidak bisa menahan ini." Alodie meneteskan airmata.

Dia tidak tau pasti apa yang terjadi pada dirinya.
Tapi sesuatu dalam dirinya meronta hebat, belum pernah seperti ini sebelum nya, tapi saat ini Alodie tidak bisa mengendalikan hal itu.

Liam Tidak menggubris permintaan Alodie, Liam pikir hanya perlu berkonsentrasi agar dia bisa lebih cepat membawa gadis itu dengan selamat Karena itu adalah tugasnya.

"Tn. Banning.." lagi mohon Alodie di sertai dengan desahan juga isakan.

Alodie membawa tangannya menyentuh lengan Liam yang dibungkus jas formal berwarna hitam.

Liam membalikkan wajahnya memandang wajah gadis itu.
Kening nya sudah basah oleh keringat, tangan gadis itu tidak henti-henti meraba tubuh dan pahanya sendiri demi menetralisir gelenyar yang mengambil alih setiap inci tubuh seksi Alodie.

"Bertahanlah, Nn. Semua akan baik-baik saja." Lagi ucap Liam mencoba menenangkan Alodie.

"Berhenti! Kumohon!" Tiba-tiba suara Alodie yang rendah berubah tinggi seperti menjerit.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang