DOM - Part 14

5.8K 193 9
                                    

🍂

"Ke Rusia? Apakah ada sesuatu yang terjadi, dad?" Alodie meneliti wajah Alan yang terlihat gusar dan seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Alodie sangat jarang melihat ayah nya seperti ini, bahkan Hanya beberapa kali yang Alodie ingat, pertama kali dulu sekali pada saat Alan kehilangan Nathania, ibu nya dan saat ini.

"Hanya beberapa pertemuan mendadak, nak." Jawab Alan singkat sambil berupaya menyunggingkan senyum tenang.

"Berapa lama?"

"Aku akan kembali secepatnya, sunshine. Setelah semua perkerjaan disana selesai, kita akan segera pergi liburan. Bagaimana?" Alan mengelus buku tangan anak gadisnya lalu mengecupnya.

"Kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan, dad?" Tuntut Alodie.

Dia tau Alan sedang menyembunyikan sesuatu, meskipun Alodie memaksa ayahnya itu tidak akan bermurah hati memberitahukan nya. Karena Alodie tau, Alan tidak ingin Alodie kuatir.

"Apa yang bisa kusembunyikan darimu, sayang. Semua baik-baik saja, percaya pada ku. Ok? Dan Banning akan menjaga mu disini, jadi tolong jangan hirau kan sikap dingin nya. Kau akan segera terbiasa."

"Aku sudah, dad." Jawab Alodie dalam hati.

"Dad.. unm.. bisa kah Dylan berkunjung kerumah kita?" Tanya Alodie ragu.

"Hanya berkunjung, aku janji." Lagi Alodie menambah kan ketika melihat ekspresi Alan mengeras.

"Hanya sebentar dan Banning akan menemani kalian." Tegas Alan dan dibalas anggukan Alodie.

"Thankyou, dad. Dan Segeralah pulang, kuharap itu tidak lama. Ok? Aku mencintaimu, dad.."

"Tentu, sayang."
"I love you more, sunshine." Lagi Alan menatap permata hati nya lekat, lalu berjalan menuju pintu luar.

***

Alodie sedang berjalan-jalan disekitar halaman belakang, kaki nya berjalan pelan.. meskipun rasa nyeri pada betis nya sudah lebih baik sekarang.

Rasa kesepian menyeruak didalam diri Alodie, andai saja dia bisa keluar walau hanya sekedar ke coffee shop, itu lebih baik dari pada hanya diam dirumah dan terkurung dalam pikiran nya tentang Liam, ya pria itu.

Kau benar-benar menyedihkan, Alodie. Batin nya.

Sebenarnya Alodie ingin sekali menemui Liam, tapi sikap dingin dan penolakan secara tidak langsung Liam membuat Alodie mengurung kan niatnya.

Terlebih Laura dan beberapa pelayan lain berkeliaran disekitar kamar Liam.
Membuat Alodie harus berpikir 2x untuk menemui pria itu.

Dorr...
Doorrr..

Suara tembakan mengagetkan Alodie, mata nya mencari-cari arah suara itu berasal.

Disisi kiri halaman belakang, Alodie melihat Liam sedang berdiri memegang sebuah pistol dan menembakkan pelurunya kearah pellet target.

Pria itu seperti nya sedang berlatih.
Alodie berjalan mendekati tempat Liam berdiri, dan duduk dibelakang tubuh Liam.

Cukup lama, Alodie memperhatikan pergerakan tubuh Liam.
Seperti nya pria itu tidak menyadari kehadiran Alodie disana.

"Boleh kah aku mencoba nya?" Tanya Alodie sesaat setelah Liam menaruh pistol nya dan melepaskan penutup telinga.

"Nn. Wade.."

"Bisa kah aku mencoba nya?" Lagi Alodie bertanya.

"Kurasa bukan sekarang, Nn.." Liam menatap sejenak lalu kembali membereskan perlengkapan nya.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang