DOM - Part 15

5.9K 199 9
                                    

🍂

Setelah pembicaraan dan kepergian Liam dari kamar nya, Alodie sama sekali tidak bisa menutup mata nya.
Pikiran nya terus saja berputar tentang semua yang terjadi 3 minggu ini.

Meski sesuatu dalam diri nya berdesir begitu kuat setiap dia bertemu Liam dan bayang-bayang tatapan tajam pria itu selalu Membuat Alodie ingin bersama Liam, Alodie akan berusaha sekuat mungkin sejak saat ini untuk melupakan nya.

Alodie menarik ponsel dari meja disamping tempat tidur nya, menggulir layar ponsel itu sampai jari nya menemukan nama, "Dy💝"

Alodie mengirimi kekasih nya pesan, agar mengunjungi nya besok.
Alodie ingin kehidupan nya sebelum malam itu kembali dan langkah awal yang tepat menurutnya adalah bersama Dylan, paling tidak Dylan mungkin bisa membantu nya pelan-pelan melupakan semua yang terjadi.

***

"Tidurmu nyenyak, twinkle?" Sapa Laura melihat pagi ini Alodie terlihat lebih bersemangat dari beberapa hari terakhir.

"Lebih baik dari malam-malam kemarin, Laura. Terimakasih.." senyum mengembang indah disudut bibir Alodie.

"Mau semangkuk mushroom soup?"

"Tentu. Mushroom soup terenak seumur hidupku, sangat sayang untuk dilewatkan.." Alodie tersenyum hangat.

"Ya Tuhan.. kau begitu cantik ketika ceria seperti ini, nak.. aku akan memasaknya tiap hari kalau kau mau."

"Kau yang terbaik, Laura." Alodie mengedipkan sebelah matanya.
"Laura.. mau kah kau membuatkan aku beberapa kudapan, teman ku akan berkunjung siang nanti.."

"Teman?" Laura mengerutkan kening nya, bingung.

Karena ini kali pertama nya Alodie membawa teman nya kerumah, dan tentu kali pertama Alan mengijinkan hal itu.

"Yup.. teman. Bisa kah? Please?"

"Tentu.. tentu, nak.. aku akan sangat senang menyiapkan nya untuk kalian." Laura mengusap pipi Alodie kemudian tersenyum hangat.

...
"Hey... babe.." Dylan langsung menarik Alodie kedalam dekapan nya di iringin tatapan tajam Liam yang sedang duduk di kursi dekat ruang keluarga.

"Hey.."

"Kau baik-baik saja? Kau tidak mengangkat ponsel mu, aku begitu kuatir, baby.." Dylan mempererat dekapan nya kemudian mengecup pangkal kepala Alodie.

"Aku baik-baik saja, maaf.. aku hanya tidak ingin membuat mu kuatir.."

"Tidak mendengar kabar darimu, membuat ku sangat kuatir, Sayang. Aku Benar-benar..."

"Aku baik- baik saja, honey." Potong Alodie coba menenangkan Dylan.

"Berjanjilah padaku, bahwa kau tidak akan mengabaikan panggilan ku. Please. Kau membuat ku takut. Ok?" Dylan menatap lekat, dibalas anggukan Alodie.

"Bagaimana dengan tempat yang lebih pribadi?" Alodie menawarkan, karena dari tadi dia sadar Liam beberapa kali kelihatan memperhatikan nya dan Dylan.

"Tentu, itu lebih baik. Aku begitu merindukanmu.."

Alodie bergerak, menarik jari Dylan.
Tapi langkah mereka terhenti saat Banning berdehem," Lebih baik tetap disini, Nn. Wade.. Tn. Wade tidak akan setuju dengan sikap anda." Liam coba mencegah.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang