DOM - Part 22

4.9K 174 3
                                    

🍂

Setelah puas menumpahkan segala cinta dan hasrat mereka, Liam dan Alodie segera kembali ke Villa.

Langkah mereka terhenti ketika tatapan tak terbaca Alan menyambut mereka di pintu depan Villa.

Tidak seperti biasa nya, saat ini mata Alan menatap tajam Liam, pembuluh darah tampak tegang di lehernya.

"Dad.." ucap Alodie pelan.

Dia bisa merasakan aura aneh ayahnya yang terasa begitu mengerikan.

Tidak pernah seperti ini sebelum nya, dan Alodie yakin ada sesuatu yang tidak benar terjadi.

"Masuk kekamar mu, Nak." Perintah Alan tapi mata nya masih menatap nyalang Liam.

"Da-..."

"Sekarang. Alodie." Perintah Alan pelan tapi tegas.

Membuat Alodie bergidik ngeri.
Ini pertama kali nya selama hampir 20 tahun, Alan berkata setegas itu pada putri semata wayang nya.

Tidak yakin akhirnya Alodie memutuskan menurut, Ia bergerak setelah sebelum nya menatap Liam lekat dan pria itu hanya mengangguk pelan seraya menatapnya seakan berkata,"Semua akan baik-baik saja."

Alodie berharap dia bisa tenang, tapi justru dia semakin takut dan was-was.

Ada apa ini? Apakah ayahnya mengetahui semua tentang malam itu? Batin Alodie coba menerka.

"Now, Alodie!" Ujar Alan, menarik Alodie dari tatapan matanya pada Liam.

...
"Bajingan!" Bentak Alan, tangan nya mengepal memukul wajah Liam sekali lagi.

Tadi siang saat Alan sedang mengerjakan beberapa surat, sebuah email masuk.

Tidak yakin akhirnya Alan membuka pesan itu.
Bagaikan disambar petir disiang hari, Alan mendapati video Putri nya dan Banning sedang bercinta didalam mobil di tepi jalan.

"Keparat!" Ekspresi Alan mengeras, seluruh wajahnya menyala.

Sekarang Alan, Liam juga Roger sudah berada di gudang basement, tangan Liam terikat menggantung pada tiang.
Pelipis nya mengeluarkan darah segar akibat pukulan brutal Alan.

"Aku mempercayakan Alodie pada mu karena aku pikir kau bisa menjaga nya seperti anak mu, tapi apa yang kudapat. Hah?!" suara nya sarat kebencian.

Liam hanya bisa diam mendengar Pertanyaan yang terdengar seperti pernyataan itu.

...
"Lyne!" Teriak Alodie melihat wajah Lyne ada diantara pintu.

Ajudan pribadi sekaligus Sahabat nya itu telah kembali.

"Suprised!" Balas Lyne.

Alodie bergerak dari ujung kasur nya, berlari kecil mendapati Lyne dan memeluk nya erat.

"Kemana saja kau?! Tau kah aku begitu merindukan mu?!" Seru Alodie, melihat Lyne membuat rasa cemas didalam hati nya sedikit berkurang.

Tapi tetesan air mata tidak bisa dia tahan.

"Hey! Kau menangis? Apa kah kau begitu merindukan ku?" Lyne menarik sisi lengan Alodie, dan menatap intens irish amber gadis manja itu.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang