DOM - Part 4

10.1K 256 18
                                    

🍂

Sepanjang sore Dylan dan Alodie menghabiskan waktu mereka dengan berenang, Kegiatan yang membuat Alodie sedikit melupakan bagaimana nanti reaksi ayah nya jika mengetahui Lyne kehilangan Alodie.

"Sudah selesai?" Tanya Dylan sesaat melihat Alodie yang baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobe.

"Ya.. sangat segar." Jawab Alodie seraya menggosok rambut basahnya.

"Benarkah disini tidak ada signal sama sekali? Sedari tadi ponsel ku SOS.." lagi timpal Alodie seraya memperhatikan ponselnya.

"Bukan kah itu lebih baik?"

"Tidak buruk. Hanya saja aku masih kuatir.." Alodie menatap layar ponselnya gusar.

"Kumohon, sweety.. hanya untuk malam ini. Hanya pikirkan tentang kita, please?" Mohon Dylan, tangannya sudah memeluk mesra perut rata Alodie dari belakang dan bersandar manja pada bahu kekasihnya.

Alodie lagi-lagi menghela napas panjang, meskipun dia begitu bahagia karena sekali dalam hidupnya dia bisa lepas dari penjagaan seorang pengawal, tapi disisi lain dia gusar tentang nasib Lyne.

"Aku sudah menyiapkan makan malam, makan sekarang?" Tawar Dylan berusaha mengalihkan perhatian Alodie.

"Baiklah. Aku akan segera keluar. Tunggu dimeja makan. Ok?"

"Bolehkah aku menunggu disini?"

"No. Tunggu diluar, baby.."

"Toh nantinya aku juga akan melihatmu tanpa busana, kan?" Goda Dylan membuat Alodie memukul lengan lelaki itu.

"Sekarang, Dylan Scott." Perintah Alodie pura-pura marah.

Dylan lagi-lagi melemparkan senyum tampan nya, mengecup bibir Alodie sesaat lalu pergi menuju ruang makan.

...
"Aku sudah membuatkan steak kesukaan mu, enjoy your meal Princess." Ujar Dylan setelah dia dan Alodie duduk dimeja makan yang sudah Dylan tata sedemikian rapi untuk dinner malam special mereka ini.

"Kau yang terbaik, Dylan.. thank you so much." Alodie menyunggingkan senyum bahagia nya.

Beberapa saat mereka menghabiskan makan malam sambil sesekali bercerita tentang kegiatan kampus.

"Ice cream atau wine?" Tanya Dylan.

Sekarang dia dan Alodie sudah menuntaskan makan malam romantis mereka, Alodie membawa tubuhnya duduk di sofa depan televisi.

Tangan nya sibuk menekan tombol mengganti saluran televisi.

"Ice cream?"

"Aku punya rencana lain untuk ice cream.. bagaimana kalo wine?" Dylan tersenyum penuh arti.

"Rencana lain? Kenapa aku menangkap rencana nakal dari senyum mu? Hm?" Alodie pura-pura curiga.

Dylan menarik Alodie mendekat, "Aku punya sesuatu yang istimewa untukmu dengan icecream, kupastikan kau akan kecanduan." Ujar Dylan berbisik didepan bibir Alodie, dan mengecup bibir gadis itu pelan serta menggoda.

"Lelaki penggoda." Jawab Alodie seraya mencolek hidung Dylan.
"Tapi baiklah.. wine bukan hal yang buruk." Timpal Alodie kemudian terkekeh.

"Segera datang.." Dylan bergegas menuju dapur untuk mengambil Wine yang sudah dia siap kan sejak tadi.

"Special for you, princess.." Dylan menyerahkan segelas wine dengan wangi khas dan terlihat lezat.

"Wow.. ini sangat lezat.." ujar Alodie sesaat setelah menyesap wine dari gelasnya.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang