DOM - Part 18

5.8K 192 11
                                    

🍂

Setelah ciuman lembut penuh kehangatan Alodie dan Liam berbaring ditempat tidur gadis itu.

Alodie bersandar pada lengan Liam, meskipun sudah beberapa kali bercinta dengan pria itu, tapi tidak membuat ia bisa meredam detakan jantung nya yang berdetak tak karuan berada disekitar Liam.

"Sejak kapan kau merasakan semua yang kau katakan tadi?" Tanya Alodie memecah atmosfer terlampau canggung diruangan itu.

"Entah lah.."

"Apakah tadi berarti kau menyatakan perasaan mu?"

"Menurut mu begitu?"

"Kenapa kau selalu membalas pertanyaan ku dengan pertanyaan juga? Hm?" Tanya Alodie merajuk.

"Umur ku sudah tidak muda lagi, Alodie.. Kau tidak berharap aku menyatakan perasaan seperti seorang remaja, kan?"

"Benar kah karena hal itu? Atau karena kau berencana mencari pendamping hidup.."

"Pendamping hidup? Hey.. Apakah kau menguping pembicaraan ku dan Laura? Hm?"

"Aku tidak menguping, hanya tidak sengaja mendengar.."

Liam hanya tersenyum simpul, tidak menjawab.

"Jadi kau segera akan mencari pendamping?" Tanya Alodie lagi karena tidak mendapat tanggapan dari Liam.

"Mungkin..." Liam menggantung kalimatnya sontak membuat Alodie menengadah kan kepala nya melihat Liam.

Liam tertawa, melihat wajah kesal Alodie.
Ini pertama kali nya Alodie melihat pria dingin dan kaku itu tertawa, membuat Alodie jujur saja terpukau.

"Apa yang lucu?" Tanya Alodie masih dengan sikap merajuk.

"Wajahmu.."

Alodie berencana bangkit dari posisi nya, wajahnya tiba-tiba saja terasa panas karena malu, tapi Liam menarik pergelangan tangan Alodie.

"Hey.."
"Kau merajuk?"

"Tidak." Bibir Alodie mengkerucut.

"Maafkan aku.." Liam berkata seraya menarik Alodie kembali kedalam dekapan nya.

"Jadi, Bagaimana latihan menembak mu?" Tanya Liam.

"Sangat baik. Kata Roger aku sangat berbakat.."

"Yes, you are."

"Benarkah? Katamu aku hanya cukup."

"Jika aku katakan itu, kau akan merasa cepat puas dan tidak akan mau berlatih lebih giat.."

"Ohh.. ternyata kata-kata itu yang kau ucapkan pada Roger.."

Liam hanya tersenyum.

"Apakah mulai sekarang kau tidak akan mengabaikan ku lagi?" Tanya Alodie.

"Mengabaikan? Aku tidak mengabaikan mu."

"Bersikap dingin dan menghindariku, bukan kah itu memiliki arti yang sama dengan "mengabaikan"..?"

"Aku tidak menghindarimu, aku hanya memberikan mu kesempatan untuk melupakan semua hal buruk yang terjadi diantara kita.."

"Hal buruk? Apakah bagi mu itu hal buruk?"

"Buruk bagimu, Alodie.."

"Perlu kau tau, itu bukan hal yang buruk bagiku, Apakah itu buruk untuk mu?" Tanya Alodie ragu.

"Kau hal terbaik yang terjadi padaku 8 tahun terakhir." Suara Liam terdengar rendah.

Drrtt.. dddrrt..
Ponsel Alodie bergetar, mengalihkan tatapan nya.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang