🍂
Dikamar nya Alodie bergerak mondar mandir di sisi ranjang, tangan nya saling memintal.
Keringat dingin memenuhi seluruh tubuhnya.
Dia hanya seorang diri dikamar ini, sudah hampir 1 jam Lyne pergi dan belum kembali.Alodie ragu, apakah dia harus menyusul Lyne atau tidak?
Apakah sebenarnya yang terjadi dibawah sana?
Siapa yang menembakkan pistol itu?
Apakah ayahnya menembak Liam? Apakah...Ya Tuhan.
Begitu banyak pertanyaan tanpa jawaban dihati Alodie.
Alodie coba menghubungi ponsel Alan, tapi sejak tadi ayah nya itu tidak menjawab, begitu juga dengan ponsel Liam.
Tidak satu pun dari mereka yang menjawab panggilan Alodie.
Sekarang bahkan Lyne pun ikut tidak menjawab panggilan Alodie.God!
Alodie merasa akan gila jika dia terus hanya berdiam diri dikamar ini!
Meski tidak yakin akhirnya Alodie memutuskan untuk menyusul Lyne, dia tidak bisa terus bersembunyi disana tanpa mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
Pelan, Alodie membawa langkah kaki nya menuruni anak tangga.
Keadaan tempat itu benar-benar sunyi, senyap.
Kemana mereka semua? Batin Alodie.Dooorrr...!
Lagi suara tembakan terdengar dari lantai bawah villa , mendengar hal itu Alodie bergerak cepat mengikuti arah suara.
Kaki nya berlari kecil sambil hati nya terus berdoa bahwa bukan hal buruk yang menanti nya didepan sana.
Didalam hati nya yang paling dalam, Alodie berharap Liam baik-baik saja.
Hanya itu yang ada dipikiran nya sekarang.Alodie menghentikan langkah nya sesaat sebelum dia mencapai ruangan dengan 2 orang pria asing bersenjata sedang berdiri didepan nya.
Detik ini juga Alodie tau ada yang tidak beres terjadi saat ini.
Ayah nya? Liam? Lyne? Roger? Apakah mereka semua ada didalam sana?
Siapa yang menyerang mereka?Alodie merapatkan tubuhnya, berusaha mengatur napas nya yang memburu.
Jantung nya berdebar sangat cepat. Apa yang harus dia lakukan sekarang?"Lepaskan bajingan!"
Disela pikiran nya yang sedang kacau, suara teriakan yang dia tau itu suara milik Lyne."Lyne!" Ucap Alodie tanpa suara.
Ketakutan semakin mencengkram Alodie, tangan nya membungkam mulutnya sendiri agar napas nya yang terengah tidak membuat suara gaduh yang mungkin akan membuat dia dalam bahaya.
....
"Kau yang merencanakan semua ini?" Tanya Alan tidak percaya.Matanya menyala menatap Liam yang tengah duduk disamping Bruno.
"Aku tidak menyangka kau begitu mudah dikelabuhi, Wade." Ejek Bruno mewakilkan Liam yang masih tidak membuka suara nya sedaritadi.
"Siapa kau sebenarnya? Hah?" Tuntut Alan, matanya tidak lepas dari Liam.
"Ingin tau? Ha ha ha. Aku tidak yakin kau akan mampu menanggung nya, Wade." Lagi-lagi Bruno membuka mulutnya.
"Aku tidak bicara pada mu, pembunuh!" Bentak Alan, membuat Bruno murka dan melayangkan tendangan nya tepat pada wajah Alan membuat Alan tersungkur.
"Tn. Wade!" Teriak Lyne.
Lyne menatap Bruno tajam, tangan nya berusaha menarik-narik tali yang membelenggu kedua tangan nya."Bajingan!" Lagi maki Lyne.

KAMU SEDANG MEMBACA
DELICIOUS OLDMAN
Romance-3rd- WARNING‼️‼️‼️ 21++ 🔥🔥 Kebijakan pembaca sangat dibutuhkan. So, silahkan pilih bacaan sesuai umur ya..✌🏻 *** Dalam satu malam, kehidupan tenang Alodie Wade seketika harus berubah drastis. Berawal dari jebakan kekasih nya. Alodie terpaksa m...