DOM - Part 11

7.6K 239 8
                                    

🍂

Selama perjalanan Alodie dan Liam hanya diam tenggelam dengan pikiran mereka masing-masing sampai sebuah mobil jeep hitam menabrak mobil yang mereka gunakan hingga terguling ke sisi jalan.

"Alodie!!" teriak Liam diantara hentakan mobil dan guncangan hebat yang terjadi begitu cepat.

Pecahan kaca dan suara dentuman membuat indera pendengaran Liam lumpuh untuk sesaat, Liam memaksakan matanya terbuka untuk melihat keberadaan Alodie yang tergeletak dengan pelipis berdarah disamping nya setelah mobil yang mereka kendarai terbalik disisi jalan.

"Nn.Wade.." panggil Liam lirih memaksakan suara nya, kepala nya berdenyut hebat, darah segar mengalir dari pelipis juga pinggang sebelah kanan nya yang tertusuk besi pembatas jalan.

"Alodie!" Lagi Liam memanggil gadis itu tapi tidak ada pergerakan.

Liam memaksakan tangan nya berusaha menggapai Tubuh gadis itu.
"Fuck!" Endus Liam seraya menetralisir rasa sakit pada kepala dan pinggang nya.

Beberapa detik kemudian, hantaman hebat lagi-lagi menghantam mobil Liam, membuat mobil itu terseret lebih jauh dan menabrak sebuah batu besar pembatas jalan.

"Shit!" Erang Liam.

Samar tapi pasti suara langkah kaki beberapa orang terdengar semakin jelas setelah mobil itu berhenti bergerak.
"Bawa gadis itu." Perintah seseorang terdengar dingin.

Liam melihat beberapa orang dengan setelan hitam mengacungkan pistol kearah nya, sambil dua orang pria lain menarik paksa tubuh lemah Alodie keluar dari mobil.

"Lepaskan dia, bajingan!" Teriak Liam parau.

"Apakah dia masih hidup? Pastikan dia hidup, Wade akan membayar mahal untuk gadis kecilnya ini." Kata seorang pria, Liam memicing matanya mencoba menangkap wajah pria itu.

Alfredo.

Alfredo dan Liam pernah berada didalam satu pelatihan yang sama. Mereka sama-sama bekerja sebagai seorang agent dulu nya.

Tapi persahabatan mereka berakhir, saat Helena lebih memilih Liam dari pada Alfredo dan Sejak saat itu mereka menjadi musuh bebuyutan.

"Apakah kita perlu membunuhnya?" Tanya pria lain yang mengarahkan pistol kearah Liam.

Alfredo berjalan, berjongkok didekat Liam yang masih terjebak didalam mobil.
"Liam Banning.." ucap Alfredo menggantung kalimatnya.

"Lama tidak bertemu, buddy.." sapa Alfredo seraya tersenyum licik.

"Masih cara yang sama, hah?" Tanya Liam sarat sindiran.

"Banning. Banning.. Banning. Masih dengan mulut besar nya.." Alfredo menggeleng seraya tertawa mengejek.

"Kita mau berkelahi atau berbincang sepanjang malam?" Tanya Liam seraya berusaha menarik tubuhnya dari himpitan mobil.

"Aku tidak melawan orang sekarat, dude. Lebih baik kau cepat pulih. Agar kita bisa menyelesaikan semua yang tertunda.." balas Alfredo.

"Dan tentu menyelamatkan satu-satu nya harta berharga milik majikanmu, Wade.." tambahnya.

"Biarkan dia. Kita butuh dia untuk kembali kepada majikan nya dan memberitahukan kepada paduka Wade dengan siapa Dia sedang berurusan." Perintah Alfredo pada anak buah nya.

"Dan satu lagi. Pastikan Alan Wade yang menjemputnya sendiri, karena seorang kawan lama sangat ingin bertemu dengan nya." Alfredo menyunggikan senyum liciknya.

DELICIOUS OLDMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang